Tahun lalu, Taiwan telah dinyatakan bebas dari penyakit kuku dan mulut (foot and mouth disease, FMD), dan dapat kembali mengekspor produk daging babi segar ke luar negeri. Pada bulan Januari hingga November 2020, Taiwan telah mengekspor 2.541 ton produk daging babi olahan dan daging babi segar. Wakil Kepala Dewan Pertanian, Huang Chin-cheng, menjelaskan tahun lalu sebanyak 307 ton daging beku telah diekspor ke Macau. Menurut rencana, tahun ini Taiwan akan mengekspor daging babi ke Filipina.
Presiden Tsai Ing-wen menghadiri upacara peluncuran sistem dana pensiun untuk petani, dan menjelaskan bahwa pengesahan Undang-Undang Dana Pensiun Petani menandakan setiap orang yang bekerja di bidang pertanian kini dapat bekerja dengan tenang hingga pensiun, dan memperoleh jaminan untuk hari tua. Presiden Tsai berharap hal tersebut dapat menarik minat generasi muda untuk kembali ke kampung halaman, dan berkontribusi dalam bidang pertanian di daerah masing-masing.
Eratnya hubungan rantai industri Taiwan dan AS, serta dampak dari perang dagang antara AS dengan Tiongkok, di sepanjang tahun 2020 nilai ekspor Taiwan ke Amerika Serikat terus mengalami peningkatan. Kementerian Perekonomian (MOEA) juga membantu perusahaan Taiwan untuk berekspansi dan memasarkan produk mereka ke luar negeri melalui pameran online, khususnya untuk produk-produk unggulan yang sangat populer di pasar Eropa, Amerika Serikat, dan ASEAN, seperti peralatan olahraga dan sepeda.
Presiden Tsai Ing-wen menyampaikan Pidato Tahun Baru 2021 di Aula Resepsi Istana Kepresidenan, dan mengucapkan terima kasih kepada segenap masyarakat yang telah bersatu untuk memerangi wabah, dan mewujudkan hal yang diidam-idamkan oleh seluruh dunia, yaitu “menjalani kehidupan sehari-hari secara normal”. Presiden Tsai juga menegaskan bahwa dalam situasi global yang kompleks dan selalu berubah, Taiwan akan tetap tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Pada tanggal 3 Januari 2021, Angkatan Udara Taiwan kembali mendeteksi pesawat anti-kapal selam Tiongkok memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Air Defense Identification Zone, ADIZ) Taiwan tanpa izin. Angkatan Udara Taiwan dengan segera mengerahkan pasukan patroli, untuk melakukan pengusiran, disertai dengan pemantauan peluru kendali.
Pada tanggal 30 Desember 2020, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) mengumumkan bahwa setelah mempertimbangkan situasi wabah virus korona Wuhan (Covid-19) secara global yang masih sangat serius, serta demi menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat, mulai tanggal 1 Januari 2021 pukul 00:00 (terhitung dari waktu pada bandara keberangkatan), Taiwan akan memperketat peraturan mengenai karantina dan pemberian izin masuk bagi WNA.
Menlu Joseph Wu menjelaskan pemerintah Beijing akhir-akhir ini telah memperkuat kapasitas militer mereka, dan menimbulkan ancaman. Selain itu, Tiongkok juga secara paksa meloloskan Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong, yang membuktikan bahwa kebijakan “Satu Negara Dua Sistem” sebetulnya adalah kebijakan “Satu Negara Satu Sistem”, yang juga merupakan sistem komunis. Undang-undang tersebut telah merampas hak dan kebebasan masyarakat Hong Kong.
Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) menyelenggarakan seminar kepemimpinan pemuda di era pascawabah, dan mengundang para duta muda (young ambassador) dan perwakilan dari pelajar asing yang berada di Taiwan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran.
Taiwan Railway Administration (TRA) bersama agen perjalanan Lion Travel mengadakan konferensi pers untuk memperkenalkan desain gerbong kereta dan ruang tunggu penumpang kereta api “Mingri Hao”. Bersamaan dengan peluncuran kereta api Mingri Hao, TRA juga memperkenalkan ruang tunggu penumpang dengan desain terbaru di Stasiun Hualien.
Pada tanggal 27 Desember 2020, Presiden Donald Trump menandatangani RUU pengeluaran omnibus dan paket bantuan Covid-19 Pemerintah Federal untuk tahun fiskal 2021 sebesar US $2,3 triliun. Undang-undang pengeluaran omnibus tersebut meliputi alokasi dana untuk pelaksanaan Taiwan Assurance Act of 2020, yang bertujuan untuk mendukung kemampuan pertahanan dan partisipasi internasional Taiwan, serta dana sebesar US$ 3 juta untuk Global Cooperation and Training Framework (GCTF).
