Menkes AS, Alex Azar, menekankan bahwa organisasi internasional seharusnya berperan sebagai platform yang mendorong pelaksanaan kerja sama, serta dialog yang konstruktif dan terbuka. Di tengah berlangsungnya sebuah pandemi, organisasi internasional tidak seharusnya menjadi arena permainan politik. Amerika Serikat akan terus membantu Taiwan untuk berkontribusi dalam bidang kesehatan publik dan isu-isu penting lainnya.
Penelitian vaksin DNA untuk virus korona Wuhan (Covid-19) yang dilakukan oleh Institut Penelitian Kesehatan Nasional Taiwan (NHRI) telah memperlihatkan hasil menjanjikan, dan akan memasuki tahap uji coba pada manusia tahun ini. Direktur Institut Penyakit Menular dan Vaksinologi NHRI, Liao Ching-len, memperkirakan vaksin ini dapat tersedia untuk masyarakat pada pertengahan tahun 2021.
Presiden Tsai Ing-wen menerima kunjungan Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat, Alex Azar, di Istana Kepresidenan pada tanggal 10 Agustus 2020. Alex Azar mengatakan, “Metode penanganan wabah virus korona yang dilakukan Taiwan adalah salah satu metode paling sukses di dunia, dan hal tersebut bisa dilakukan karena semangat demokrasi, transparansi, dan keterbukaan yang dimiliki oleh budaya dan masyarakat Taiwan”.
Taiwan dan Amerika Serikat menandatangani MOU di bidang kesehatan, yang bertujuan untuk mengembangkan kerja sama tentang keamanan kesehatan global, pengontrolan penyakit menular, dan pengembangan vaksin. Penandatanganan MOU ini akan membawa hubungan kerja sama Taiwan-AS ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu kerja sama antar lembaga kementerian, dengan area kerja sama yang lebih luas.
Presiden Tsai Ing-wen menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Jepang, Yoshiro Mori, beserta 16 orang anggota rombongan yang secara khusus datang ke Taiwan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mantan Presiden Taiwan, Lee Teng-hui. Dalam pertemuan selama 30 menit tersebut, Presiden Tsai dan Yoshiro Mori membahas hubungan kerja sama antara Taiwan dan Jepang di bidang pertukaran informasi tentang wabah, pengembangan vaksin dan obat, serta pertukaran tenaga medis profesional.
Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) mengumumkan bahwa semua penumpang yang tiba dari Filipina akan menjalani karantina di lokasi khusus, berlaku mulai hari Rabu,12 Agustus 2020. Keputusan tersebut diambil karena baru-baru ini, kasus penularan virus korona Wuhan (Covid-19) pada penumpang dengan penerbangan berasal dari Filipina meningkat dengan sangat tajam.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah mencabut peringatan perjalanan ke luar negeri level 4, serta memasukkan Taiwan, Greenland, dan Brunei ke dalam daftar 20 tujuan perjalanan yang memiliki risiko penularan virus korona Wuhan (Covid-19) “sangat rendah”.
Dalam 10 tahun terakhir, rata-rata usia harapan hidup di Taiwan terus meningkat dengan stabil, dari 79 tahun (2009) menjadi 80,9 tahun (2019). Hal tersebut terutama disebabkan oleh layanan kesehatan yang semakin baik, serta meningkatnya kesadaran tentang keamanan pangan, kualitas hidup, dan kesadaran berolahraga.
Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat, Alex Azar akan memimpin delegasi untuk berkunjung ke Taiwan pada tanggal 9 Agustus 2020. Dalam kunjungan ini, Alex Azar akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen, Menteri Luar Negeri Joseph Wu, dan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Chen Shih-chung. Dr. Azar juga dijadwalkan untuk mengunjungi Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC), dan berdiskusi dengan para ahli kesehatan untuk meningkatkan hubungan kerja sama medis Taiwan-AS.
CECC telah mengumumkan 8 tempat umum yang dinyatakan rawan penularan, serta meminta masyarakat untuk menaati peraturan ini, khususnya ketika berada di tempat-tempat rawan penularan, karena semakin sedikit masyarakat yang mengenakan masker, maka risiko penyebaran bisa menjadi semakin tinggi.
