Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas dukungan dari 106 orang anggota parlemen tersebut. Dalam surat pernyataan tersebut, mereka juga menyebutkan partisipasi Taiwan dalam WHA tahun ini harus didasari oleh langkah pragmatis dan ilmiah. MOFA berharap WHO dapat mendengar gema aspirasi yang sangat besar dari masyarakat Eropa, dan tidak tunduk pada campur tangan politik negara anggota tertentu.
Perlakuan diskriminatif dan tidak adil WHO terhadap Taiwan selama bertahun-tahun, telah menjadi sorotan komunitas internasional. Sebanyak 102 orang anggota parlemen Eropa lintas partai dan 4 orang anggota parlemen Jerman telah menyampaikan surat bersama kepada menteri kesehatan di 27 negara anggota Uni Eropa yang menyatakan bahwa Taiwan harus hadir dalam WHA. Selain itu, mereka juga menyerukan agar Menteri Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung, diundang menghadiri WHA.
Pada tanggal 14 Mei 2020, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) kembali mengumumkan nol kasus penularan virus korona Wuhan (Covid-19) di Taiwan. Kepala CECC, Chen Shih-chung, mengatakan sampai hari ini (14 Mei) sudah 7 hari berturut-turut tidak terjadi kasus penularan, baik dari luar negeri maupun lokal.
Business Environment Risk Intelligence (BERI) dari Amerika Serikat menempatkan Taiwan pada urutan ke-3 dunia dalam bidang “Rekomendasi Kesempatan Memperoleh Keuntungan” (Profit Opportunity Recommendation), atau naik satu posisi dari peringkat tahun lalu. Secara umum, tahun ini Taiwan memeroleh total nilai sebesar 61 poin, menempati urutan ke-3 dunia setelah Swiss (71) dan Norwegia (62), dan nomor 1 di Asia.
Rumah Sakit Taipei Medical University (TMUH) telah menerima permohonan bantuan dari Kementerian Kesehatan Eswatini, yang meminta agar Taiwan mengirimkan tim ahli ke negara tersebut. Sejak tahun 2008, Rumah Sakit Taipei Medical University (TMUH) telah menjalin kerja sama erat di bidang kesehatan dengan Eswatini, serta mengirimkan tim medis profesional untuk membantu meningkatkan layanan kesehatan publik di Eswatini.
Pada tanggal 11 Mei 2020, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) kembali mengumumkan tidak ada penambahan kasus penularan lokal virus korona Wuhan (Covid-19) di Taiwan, tetapi ada satu orang pasien yang meninggal dunia. Pasien tersebut adalah seorang pria berusia sekitar 40 tahun, yang pernah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, dan tidak memiliki riwayat penyakit kronis.
Sejak tanggal 3 April, tim NRICM telah memberikan perawatan kepada 14 orang pasien terinfeksi virus korona Wuhan di Tri-Service General Hospital dan Taichung Veterans General Hospital. Setelah menjalani perawatan dari tim NRICM, gejala demam yang dialami 14 orang pasien tersebut mulai turun, dan detak jantung serta tekanan darah mulai kembali normal. Dalam jangka waktu 8 hingga 10 hari, 12 orang pasien sudah dinyatakan negatif, dan diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit.
Pada tanggal 23 April 2020, Eksekutif Yuan telah meloloskan rancangan penggunaan anggaran, yang akan digunakan untuk upaya pencegahan wabah sebesar NT$ 16,5 miliar, dan untuk merangsang perekonomian sebesar NT$ 133,5 miliar. Para legislator berharap anggaran khusus tersebut dapat meningkatkan upaya pencegahan wabah yang tengah dilakukan oleh pemerintah, serta mendorong agar pemulihan roda perekonomian dapat memiliki dukungan keuangan yang memadai.
Sampai dengan tanggal 10 Mei 2020 kemarin, tercatat sudah 28 hari tidak terjadi kasus penularan virus korona Wuhan (Covid-19) lokal di Taiwan. Ketua tim ahli Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC), Chang Shan-chwen, menjelaskan apabila lebih dari 28 hari (2 x 14 hari masa inkubasi) tidak terjadi kasus penularan lokal, dari sudut pandang kesehatan publik, Taiwan sudah bisa dinyatakan aman.
CECC mengumumkan satu kasus penularan virus korona Wuhan dari luar negeri yang dialami oleh seorang wanita berusia sekitar 20 tahun (kasus ke-440). Pada bulan Februari, ia melakukan perjalanan ke Qatar, dan mengalami gejala sakit tenggorokan, pilek, dan kehilangan indra perasa. Jumlah kasus penularan virus korona Wuhan di Taiwan saat ini adalah 440 orang, dan 347 orang sudah keluar dari proses isolasi. Selain itu, di Taiwan sudah 26 hari tidak terjadi kasus penularan lokal.
