“Saya telah menunggu momen ini selama 77 tahun,” ujar seorang kakek bernama Hsu Yung-chung, yang walaupun sudah beruban dan berkeriput, tetapi masih terus mengejar cita-cita untuk menjadi pelari tercepat di dunia. Dengan berlinang air mata, ia menuturkan saat-saat mengharukan, ketika ia berdiri di atas panggung untuk menerima medali sambil diiringi lagu kebangsaan Taiwan.