Menurut statistik, sekitar separuh dari masyarakat Taiwan memiliki "gen susah gemuk", atau dengan kata lain memiliki kemampuan untuk mengubah lebih banyak gula darah menjadi glikogen dibandingkan orang pada umumnya, sehingga berat badan tidak bertambah walaupun telah mengonsumsi banyak makanan dan sedikit berolahraga.