Presiden Lai menegaskan bahwa Taiwan tidak pernah mundur menghadapi meluasnya otoritarianisme. “Kami senantiasa teguh mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan. Dukungan Anda kepada Taiwan menunjukkan kepada komunitas internasional bahwa sekalipun berada di bawah tekanan dan intimidasi rezim otoriter, kami tetap memiliki sahabat yang bersedia bersuara atas nama persahabatan serta membela kebebasan dan demokrasi,” ujarnya.

Direktur Jenderal Departemen Urusan Digital Internasional MODA, Chuang Ying-chih, menyampaikan bahwa teknologi kecerdasan buatan kini telah menjadi inti strategi pembangunan di berbagai negara utama dunia.

Dalam upaya meningkatkan kerja sama ekonomi maritim dan energi hijau antara Taiwan dan Jepang, serta mendorong dialog lintas negara dan kerja sama praktis di sektor kapal pesiar dan energi angin lepas pantai, Taiwan International Ports Corporation (TIPC) bersama Japan Overseas Ports Cooperation Association (JOPCA) menggelar Seminar Pelabuhan Taiwan–Jepang 2025 di Pelabuhan Taichung.

Wakil Presiden Hsiao Bi-khim membahas berbagai isu penting, termasuk ancaman Tiongkok terhadap Taiwan, kesiapan pertahanan nasional, hubungan lintas selat, relasi Tiongkok-Rusia dan perang Rusia-Ukraina, serta kerja sama dan prospek hubungan bilateral antara Taiwan dan Jerman dalam wawancara ekslusif bersama stasiun televisi ARD Jerman.

Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung, menghadiri Forum Kerja Sama Keamanan Kabel Laut Taiwan-Eropa yang merupakan bagian dari rangkaian acara Rapat Tahunan Formosa Club di Taipei. Forum ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan), Formosa Club, serta Center for Democracy, Science and Technology Studies (DSET) pada 28 Oktober 2025.

Presiden Lai Ching-te menghadiri acara jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), Senin, 27 Oktober 2025. Dalam sambutannya, Presiden Lai menyampaikan apresiasi kepada AIPAC atas upaya dalam menyoroti pentingnya perdamaian di Selat Taiwan bagi perdamaian dan kemakmuran regional maupun global.

Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi pada 26 Oktober 2025 menghadiri KTT Jepang–ASEAN ke-28 yang digelar di Malaysia. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan memiliki kaitan erat dengan keamanan regional, serta menolak segala upaya untuk mengubah status quo secara sepihak melalui kekuatan militer atau paksaan.

Formosa Club kawasan Eropa untuk pertama kalinya menggelar rapat tahunan di Taipei pada 27 Oktober 2025. Acara ini dihadiri oleh 41 anggota parlemen dari Parlemen Eropa dan 17 negara Eropa, menandai peningkatan skala dan representasi yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (NHRC) mengadakan pertemuan dengan Asosiasi Pembangunan Budaya Do You A Flavor serta perwakilan organisasi masyarakat sipil dari Singapura, Prancis, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan Filipina peserta forum internasional mengenai isu kemiskinan. Pertemuan ini menjadi ajang pertukaran pandangan mendalam tentang hak-hak asasi manusia terkait kemiskinan, tunawisma, dan hak atas tempat tinggal.

Wakil Presiden Hsiao Bi-khim menghadiri “Peringatan 10 Tahun Kerangka Kerja Sama dan Pelatihan Global (GCTF)” dan menyampaikan bahwa dunia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan besar. Menurutnya, hanya dengan bekerja sama berdasarkan kepercayaan dan nilai-nilai bersama, perdamaian serta kemakmuran bagi semua dapat dipertahankan.