Pada 13 Desember 2023, Parlemen Eropa mengesahkan tiga laporan terkait "Hubungan Eropa-Tiongkok", "Hubungan Eropa-Amerika", dan "Hubungan Eropa-Jepang". Ketiga laporan tersebut menyerukan pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, menentang segala tindak kekerasan untuk mengubah status quo di wilayah tersebut, dan mendukung partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menlu Joseph Wu menyampaikan bahwa Taiwan telah menyelesaikan revisi undang-undang sebagai bentuk tekad untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), yang merupakan sebuah perjanjian perdagangan regional berstandar tinggi. Taiwan berharap Selandia Baru dapat memandang positif pengajuan Taiwan untuk bergabung dengan CPTPP.

Bangunan ikonik Taiwan yaitu gedung Taipei 101 akan merayakan pergantian tahun dengan peluncuran 16.000 kembang api disertai dengan penataan tampilan warna, cahaya, dan suara yang mengesankan.

Dewan Penduduk Asli (CIP) menyelenggarakan seminar internasional "Hak Asasi dan Hak Penduduk Asli, Rekonsiliasi dan Hidup Berdampingan" pada tanggal 9 Desember 2023. Seminar mencakup tiga aspek utama, yaitu hak penduduk asli dalam konstitusi, pemberdayaan, serta rekonsiliasi dan hidup berdampingan.

Pada tanggal 7 Desember 2023, Kementerian Luar Negeri (MOFA) mengumumkan "Buku Putih Kebijakan Pengembangan Kerja Sama Internasional" edisi baru, berisi rangkuman kontribusi dan pencapaian dari pelaksanaan prinsip " Diplomacy Teguh dan Saling Membantu demi Keuntungan Bersama" yang dilaksanakan oleh Taiwan selama bertahun-tahun.

Kantor perwakilan Taiwan di India bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat dan wadah pemikir India "United Service Institution of India (USI)" menyelenggarakan lokakarya Global Cooperation and Training Framework  (GCTF) bertema keamanan internet pada tanggal 11 Desember 2023 di Delhi. Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan tantangan dan peluang keamanan internet, meningkatkan koordinasi dengan mitra sehaluan, dan memperkuat kemampuan tanggap krisis.

Menlu Joseph Wu menekankan bahwa ambisi Tiongkok tidak hanya berakhir pada Taiwan. Saat ini berbagai negara juga telah meningkatkan kewaspadaan terhadap ekspansi Tiongkok, menolak perubahan sepihak terhadap status quo di Selat Taiwan, dan menegaskan eratnya kaitan antara perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dengan kemakmuran dunia.

Dalam pertemuan UNFCCC COP28 tahun ini, 5 menteri negara-negara sahabat diplomatik menyuarakan dukungan terhadap Taiwan pada sesi High Level Segment yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2023. Sebelumnya, minggu lalu enam kepala negara sahabat diplomatik, yaitu Paraguay, Palau, Saint Lucia, Saint Kitts dan Nevis, Tuvalu, dan Eswatini, telah menyuarakan dukungan untuk Taiwan dalam sesi "World Climate Action Summit".

Menlu Joseph Wu menjelaskan Tiongkok terus berupaya untuk merebut negara-negara sahabat diplomatik dan menekan ruang gerak internasional Taiwan. Namun demikian, berkat kekuatan ekonomi dan nilai demokrasi universal, Taiwan berhasil memperkuat hubungan dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Inggris, Kanada, Prancis, serta meningkatkan hubungan dengan negara-negara di Eropa Tengah dan Timur yang pernah mengalami penderitaan di bawah rezim otoriter komunis.

Pada tanggal 7 Desember 2023 Presiden Tsai Ing-wen menyampaikan  bahwa Taiwan berkomitmen untuk melindungi demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia yang telah diperoleh dengan penuh perjuangan, sambil terus mengukuhkan hak-hak anak, baik di tingkat domestik maupun global.