Kembali ke konten utama
Penelitian Dinosaurus Ilmuwan Taiwan Masuk Majalah Discover
2018-03-16

7

Fosil Lufengosaurus
 

Ilmuwan dari Taiwan's National Synchrotron Radiation Research Center, Lee Yao-chang, memimpin sebuah tim peneliti internasional dan menemukan protein kolagen dan Hematite Microcrystals paling tua dalam fosil dinosaurus (Lufengosaurus) yang berusia lebih dari 195 juta tahun. Mereka menemukan zat yang langka ini setelah melakukan penelitian selama 2 tahun.

 

Majalah iptek Discover dari Amerika Serikat merilis dan menempatkan penemuan Lee Yao-chang tersebut pada peringkat ke-12 dalam daftar "100 Penemuan Penting Tahun 2017". Ini adalah kali pertama sebuah hasil penelitian yang dipimpin oleh ilmuwan Taiwan berhasil masuk dalam majalah Discover.

 

Lee Yao-chang dan tim menggunakan pendekatan non-destruktif berbasis radiasi infra yang dikenal dengan "situ synchrotron radiation-based Fourier transform infrared microspectroscopy", untuk melihat ke dalam fosil tulang rusuk spesimen Lufengosaurus. Dengan tehnik ini, ia melakukan pemindaian 2D ke dalam pembuluh darah fosil tersebut yang diameternya hanya sebesar sepertiga dari rambut manusia. Dengan metode ini ia menemukan kolagen tipe 1 yang merupakan unsur penyusun utama yang membentuk dinding pembuluh darah.

 

Metode pengujian non-destruktif ini menampilkan bentuk asli kolagen yang terdapat pada fosil, dan untuk pertama kalinya ditemukan kolagen Lufengosaurus yang terbungkus rapat oleh Hematite Cementation yang terbentuk dari Hematite Microcrystals. Unsur penyusun utamanya adalah sel darah merah dan zat lainnya yang telah terdekomposisi dan mengandung ferritin, sejenis zat besi yang berperan sebagai anti-oksidan, sehingga dapat menangkal terjadinya penguraian kolagen protein.

 

Majalah Discover adalah majalah iptek terkemuka di Amerika Serikat yang didirikan oleh majalah TIME dan mulai beredar pada tahun 1980. Jumlah cetak untuk setiap edisinya mencapai 600 ribu eksemplar, dan merupakan salah satu majalah iptek paling berpengaruh di dunia. Majalah ini secara khusus merilis penemuan-penemuan iptek di seluruh dunia, termasuk ilmu genetik, fisika, astronomi, geografi, paleontologi, dan pengobatan. Daftar 100 penemuan besar dibuat berdasarkan laporan media di seluruh dunia dan tingkat pencarian pada berbagai situs. Setelah itu, barulah ditentukan 100 penemuan paling penting dan terpopuler di tahun tersebut.