Kembali ke konten utama
Sastrawan Pelopor Puisi Modern Taiwan Tutup Usia
2018-03-20

7

Pelopor Puisi Modern Taiwan, Lo Fu ; foto oleh CNA
 

Sastrawan Taiwan, Lo Fu, meninggal pada tanggal 19 Maret 2018 di usia 91 tahun. Kementerian Kebudayaan (MOC) merilis pernyataan bahwa Lo Fu adalah "Pelopor Puisi Modern Taiwan" dan akan meminta kepada Presiden untuk memberikan gelar tanda jasa kepadanya.

Lo Fu lahir pada tahun 1928 dan merupakan lulusan jurusan Sastra Inggris Tamkang University, ia pernah menjabat sebagai penerjemah angkatan laut, sekretaris bidang bahasa Inggris, dosen Soochow University, anggota World League for Freedom and Democracy, dan profesor tamu di beberapa universitas Tiongkok Daratan, yaitu Huaqiao University dan Guangxi University of Nationalities.

Karya sastra yang dihasilkan Lo Fu terutama adalah puisi, esai, kritik dan terjemahan. Puisi karangan Lo Fu yang dihasilkan pada masa awal karirnya dipengaruhi oleh doktrin eksistensialisme dan surealisme, dengan pencitraan yang sangat kental, irama yang ringan dan dinamis, serta gaya bahasa yang unik. Sedangkan karya puisi di masa-masa akhir hidupnya cenderung berevolusi ke arah fantasi, sehingga ia dijuluki "Pujangga Fantasi".

Profesor Emeritus Jurusan Ilmu Sastra Taiwan National Chengchi University, Cheng Fang-ming, pada halaman Facebooknya mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Lo Fu.

Ia mengatakan bahwa puisi Lo Fu banyak memberikan inspirasi bagi dirinya. Chen menceritakan, "Esai yang saya tulis dengan judul 'Datangnya Daun Musim Gugur', adalah untuk mengenang masa muda saya ketika melakukan kesalahan dalam memahami puisi Lo Fu, dan ketika saya semakin dewasa, saya memiliki pemahaman yang berbeda saat melihat kembali puisinya".

Chen mengatakan, "Gejolak irama yang timbul dalam hati saya, sampai hari ini masih terasa begitu jelas. Melalui puisi, saya dapat memahami bagaimana Lo Fu melihat hal-hal seperti pengasingan dan kematian".

Seorang novelis terkenal, Liao Yu-hui juga mengunggah puisi karya Lo Fu pada halaman Facebooknya untuk mengenang pujangga besar tersebut. Liao mengatakan, "puisi yang ia tulis walaupun sangat pendek namun dapat membuat pembaca merasakan suatu gejolak". Kepala Jurusan Sastra Tionghoa dari National Dong Hwa University, Hsu Wen-wei, mengatakan pada tahun 1992 secara tidak disengaja ia diangkat menjadi anggota majalah kumpulan puisi, saat itu ia adalah anggota termuda dalam perkumpulan tersebut.

"Hsu merasa orang-orang selalu melihat puisi Lo Fu dari beberapa segi karakter unik, seperti eksistensialisme, surealisme, fantasi atau peperangan, namun saya merasa penuturan klasik puisi Lo Fu adalah nilai estetis paling dalam yang dimiliki Lo Fu", ujar Hsu.
 

Karya sastra Lo Fu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Perancis, Jepang, Korea, Belanda, Swedia dan lain-lain. Pada tahun 2001 Lo Fu menghasilkan puisi sepanjang 3000 baris berjudul "Driftwood" dan berhasil masuk ke dalam daftar nominasi penerima hadiah Nobel bidang Sastra, pada tahun yang sama ia dinobatkan sebagai salah satu dari 10 pujangga modern terbesar Taiwan.