Kembali ke konten utama
NSP Tingkatkan Diversifikasi Hubungan Internasional Taiwan

7
 

Kementerian Luar Negeri ROC (MOFA) menggelar acara "Presentation of MOFA Taiwan Fellowship Scholars" (presentasi hasil penelitian hibah MOFA Taiwan) di National Central Library Taipei pada tanggal 21 Maret 2018. Dalam acara ini 4 orang penerima beasiswa dari Dominika, Indonesia, Belanda dan India memaparkan hasil penelitian mereka di bidang iptek, ekonomi, hubungan internasional dan keamanan.

Kegiatan penelitian ini pertama kali diluncurkan oleh MOFA pada tahun 2010 untuk mendorong para akademisi seperti profesor, ilmuwan dan mahasiswa doktoral dari berbagai negara untuk melakukan penelitian di universitas atau lembaga riset nasional. Tahun ini sebanyak 115 orang peneliti dari berbagai negara telah berpartisipasi dan 41 orang di antaranya datang dari negara-negara sasaran Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP) atau melakukan penelitian dalam bidang yang berhubungan dengan NSP.

 

Para akademisi yang bergabung dalam program penelitian ini datang dari beragam latar belakang dan profesi. Wakil Kepala Biro Perencanaan Kebijakan MOFA, Tan Kuo-ting, berharap agar mereka dapat terus mendukung Taiwan setelah kembali ke negara masing-masing dan berkontribusi dalam mengembangkan visibilitas Taiwan di panggung internasional.
 

Salah satu dari 4 akademisi yang diminta untuk memaparkan hasil penelitiannya adalah Dr. Abubakar Eby Hara dari Universitas Jember. Ia melakukan penelitian di National Sun Yat-Sen University dengan topik "Pengembangan Soft Power Taiwan dan Dampaknya dalam Hubungan Taiwan-Indonesia" (The Development of Taiwan's Soft Powerand Its impacts on Taiwan-Indonesia Relations). Menurut Abubakar, Taiwan dapat menjadi role model (contoh) terutama di bidang pengembangan industri, kehidupan bermasyarakat yang beragam dan harmonis, demokrasi, pengembangan iptek dan jenjang pendidikan tinggi yang berkualitas.

 

NSP yang dicanangkan oleh Presiden Tsai Ing-wen selain memberi dampak positif di bidang perdagangan dan ekonomi, juga berperan untuk meningkatkan diversifikasi hubungan internasional Taiwan. Di bawah kerangka NSP, hubungan Taiwan dan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang, seperti pada bidang pertanian, pelayanan kesehatan, iptek dan pendidikan. Abubakar menilai NSP dapat meningkatkan visibilitas Taiwan di Indonesia, sekaligus mempererat hubungan antar masyarakat kedua belah pihak.