Kembali ke konten utama
Taiwan, AS dan Filipina Jalin Kerja Sama, Bangun Jaringan Pemantauan Kadar Merkuri
2018-09-06

APMMN ke-7 tahun ini akan dibuka pada tanggal 7 September 2018 di Quezon City, Filipina, dan sebanyak 70 orang ilmuwan dari 17 negara diperkirakan akan hadir untuk berpartisipasi.

APMMN ke-7 tahun ini akan dibuka pada tanggal 7 September 2018 di Quezon City, Filipina, dan sebanyak 70 orang ilmuwan dari 17 negara diperkirakan akan hadir untuk berpartisipasi. (CNA)

 

Administrasi Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency, EPA) untuk pertama kalinya mengadakan kerja sama trilateral dengan Amerika Serikat dan Filipina untuk menggelar "Asia-Pacific Mercury Monitoring Network ke-7" (APMMN). Kegiatan ini diselenggarakan untuk merealisasikan pelaksanaan program kemitraan lingkungan internasional dengan United States Environmental Protection Agency.

APMMN ke-7 tahun ini akan dibuka pada tanggal 7 September 2018 di Quezon City, Filipina, dan sebanyak 70 orang ilmuwan dari 17 negara diperkirakan akan hadir untuk berpartisipasi. Wakil Kepala Kantor Perwakilan ROC di Filipina dan Wakil Kepala Departemen Pemantauan Lingkungan dan Manajemen Informasi EPA akan turut hadir sebagai tamu kehormatan.

Para peserta yang akan hadir dalam kegiatan ini berasal dari Amerika Serikat, Filipina, Jepang, Indonesia, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Australia, Kanada, Mongolia, Korea Selatan, Samoa, Fiji, Singapura, dan Afrika Selatan.

Wakil Kepala Departemen Pemantauan Lingkungan dan Manajemen Informasi EPA, Wang Yue-bin, mengatakan melalui pertemuan ini Taiwan akan berbagi tentang teknologi analisis merkuri dan pengalaman membangun pusat pemantauan lingkungan, kemudian dilanjutkan dengan mendirikan jaringan pemantauan merkuri di kawasan Asia Pasifik sesuai dengan perencanaan US Environmental Protection Agency. Selain itu, dalam kesempatan ini Taiwan juga akan mengumpulkan opini dan saran dari negara-negara mitra untuk meningkatkan hubungan kerja sama di bidang teknik perlindungan lingkungan di masa yang akan datang.

Taiwan sedang berupaya untuk melakukan transformasi dari pengimpor teknologi perlindungan lingkungan menjadi pengekspor. Pada bulan Maret 2018 yang lalu, Taiwan telah menyumbangkan sebuah mesin pengambil sampel merkuri kepada Department of Environment and Natural Resources (DENR) Filipina, untuk membantu mendirikan stasiun pemantauan kadar merkuri. Di akhir pertemuan, pihak Filipina berencana untuk mengajak para peserta mengunjungi stasiun pemantaun tersebut.

Alat pengambil sampel yang disumbangkan Taiwan dapat secara otomatis mengambil sampel air hujan dan menganalisa kadar merkuri, kemudian data yang dihasilkan akan diunduh ke dalam jaringan pemantauan di tingkat Asia Pasifik, sehingga negara-negara mitra dapat bersama-sama mengevaluasi strategi pengendalian polusi.