Kembali ke konten utama
Upacara Penganugerahan Tang Prize 2018
2018-09-25

Tahun ini Tang Prize diberikan kepada 8 orang pakar sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dan prestasi mereka di bidang Pembangunan Berkelanjutan, Biofarmasetika, Sinologi, dan Hukum.

Tahun ini Tang Prize diberikan kepada 8 orang pakar sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dan prestasi mereka di bidang Pembangunan Berkelanjutan, Biofarmasetika, Sinologi, dan Hukum. (Foto oleh CNA)

 

Upacara penganugerahan Tang Prize 2018 telah dilaksanakan pada hari Jumat, 21 September 2018 dan bertempat di Sun Yat-sen Memorial Hall, Taipei. Tahun ini Tang Prize diberikan kepada 8 orang pakar sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dan prestasi mereka di bidang Pembangunan Berkelanjutan, Biofarmasetika, Sinologi, dan Hukum. Setelah menyerahkan hadiah kepada para pemenang, CEO Tang Prize Foundation, Chern Jenn-chuan, mengungkapkan harapannya agar Tang Prize dapat menjadi tenaga pendorong bagi generasi muda untuk semakin maju.

Tang Prize untuk kategori Biofarmasetika diberikan kepada Tony Hunter, Brian J Druker, dan John Mendelsohn (berhalangan hadir, diterima oleh Jeff Mendelsohn). Tony Hunter secara tidak sengaja menemukan forforilasi tirosin (tyrosine phosphorylation) yang memiliki peran penting dalam menentukan kesuksesan sebuah terapi kanker. Selanjutnya berdasarkan penemuan Tony Hunter, Brian J. Druker dan John Mendelsohn mengembangkan obat kanker yang telah berhasil digunakan untuk mengobati Leukemia Myelogenous kronis, kanker kolorektal, serta kanker kepala dan leher.

Tang Prize kategori Sinologi diraih oleh Stephen Owen dari Amerika Serikat dan Yoshinobu Shiba dari Jepang. Dalam sambutannya Stephen Owen mengatakan hadiah ini adalah sebuah jeda kecil yang telah membantu dirinya untuk melakukan refleksi terhadap makna dari pekerjaannya, namun hal yang paling penting adalah untuk melanjutkan pekerjaan tersebut. Sedangkan Yoshinobu Shiba mengatakan ia merasa sangat terhormat atas pengakuan yang diberikan oleh Tang Prize, dan berharap penghargaan ini dapat mendorong generasi muda untuk berkecimpung dan mengembangkan diri dalam bidang-bidang ilmu terkait.

Penerima Tang Prize untuk kategori Hukum, Joseph Raz, adalah seorang profesor dan pakar dari Sekolah Hukum, Columbia University. Ia menghimbau berbagai kalangan untuk menghargai aturan hukum, karena bidang hukum dapat memberikan transparansi, stabilitas dan prediktabilitas yang dapat menjadi acuan bagi pemerintah serta mencegah terjadinya tindak korupsi oleh pejabat publik.

Selanjutnya, Tang Prize untuk kategori Pembangunan Berkelanjutan diberikan kepada James E Hansen dan Veerabhadran Ramanathan. James Hansen akan menggunakan uang hadiah yang diperoleh untuk menulis buku, mendorong generasi muda untuk mempelajari krisis perubahan iklim, sehingga mereka dapat bersatu, mendesak pemerintah di negara mereka masing-masing untuk mengambil langkah pencegahan. Ramanathan adalah orang pertama yang menunjukkan efek rumah kaca terhadap lapisan ozon yang ditimbulkan oleh CFCs (chlorofluorocarbons). Ia juga menghimbau berbagai kalangan untuk mengambil langkah konkrit dalam mencegah pemanasan global.