
CEO Kantor perwakilan WWF Hong Kong, Peter Cornthwaite mengatakan, "Perkumpulan perlindungan burung di Hong Kong dan Taiwan telah menjalin hubungan dan pertukaran cukup lama, sehingga hubungan kerja sama antara keduanya dapat dijadikan sebagai contoh." (Foto oleh CNA)
Dalam International Wetland Convention (Konvensi Lahan Basah Internasional) 2018 yang diselenggarakan di Taipei pada tanggal 19-25 November 2018, World Wide Fund for Nature (WWF) mengumumkan akan membuka kantor perwakilan di Taiwan. Konvensi Lahan Basah Internasional adalah sebuah pertemuan internasional yang diadakan oleh Dewan Pertanian (COA), Kementerian Dalam Negeri (MOI), Kementerian Perekonomian (MOEA), dan Administrasi Perlindungan Lingkungan (EPA). Perwakilan dari 11 organisasi konservasi lahan basah internasional, serta 18 orang pakar, pejabat instansi pemerintahan dan perwakilan lembaga swadaya masyarakat turut hadir dalam pertemuan tahun ini.
Pada tahun 2006, pemerintah menetapkan 75 kawasan lahan basah, dan pada tahun 2013 undang-undang perlindungan lahan basah diterbitkan. Selanjutnya, pada tanggal 2 Februari 2015 "Hari Lahan Basah Internasional" dicanangkan agar masyarakat dapat memahami sistem hukum, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lahan basah.
Pada tahun 2017, MOI telah mulai melakukan pembinaan tenaga ahli di bidang perlindungan lahan basah, dan pada pertemuan tahun ini, 16 orang tenaga ahli telah dinyatakan lulus dan akan menerima sertifikat. Dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan, mereka akan meneliti dan berdiskusi untuk memutuskan langkah operasional dan kerangka kerja pelestarian lahan basah yang cocok untuk diterapkan di Taiwan.
Kepala Society of Wetland Scientists (SWS) bidang keuangan dari kantor pusat di Amerika, Lori Sutter mengatakan, "SWS adalah sebuah organisasi yang menaungi lebih dari 3000 ilmuwan dan pakar lahan basah, kami juga bergerak dalam usaha pendidikan dan perlindungan, kami memiliki modul pembelajaran yang tersedia secara online, dan setelah diterjemahkan akan kami bagikan kepada berbagai negara, kami berharap modul ini dapat digunakan di Taiwan dan di kawasan Asia, kami juga berharap usaha pelestarian ini dapat berkembang pesat seperti perkembangan ekonomi."
CEO Kantor perwakilan WWF Hong Kong, Peter Cornthwaite mengatakan, "Upaya pelestarian lahan basah sering sekali menghadapi berbagai tekanan, namun perkumpulan perlindungan burung di Hong Kong dan Taiwan telah menjalin hubungan dan pertukaran cukup lama, sehingga hubungan kerja sama antara keduanya dapat dijadikan sebagai contoh. Dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, WWF berencana untuk membuka kantor perwakilan di Taiwan dan Sri Lanka, kemudian menghubungkan jalur migrasi burung di Taiwan, Hong Kong, Australia dan Oseania." Kepala Biro Perhutanan, Lin Hwa-ching telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan WWF untuk menerbitkan buku berisi ilustrasi unggas air di Asia.