Pada tanggal 23 Mei 2019, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan, Chen Shih-chung, dan Direktur Departemen Pengobatan Tropis dan Kemanusiaan Rumah Sakit Universitas Jenewa (HUG), Francois Chappuis, menandatangani MOU di bidang penelitian medis untuk penanganan bencana, serta penanggulangan bencana di tingkat regional.    
 
Francois Chappuis mengatakan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, ancaman bentrokan militer, penyebaran wabah penyakit, kesiapan penanggulangan bencana, dan reaksi tanggap darurat, semua pihak yang terlibat harus mampu berkoordinasi, dan saling bertukar pengalaman. Terutama di bidang kemanusiaan, yang memang tidak seharusnya dicampuri oleh urusan politik. Komunitas internasional harus mendirikan mekanisme penanganan dan tanggap darurat di tingkat regional.    
 
Chen Shih-chung mengatakan Taiwan tidak seharusnya termarginalisasi untuk berpartisipasi dalam jaringan keamanan dan kesehatan internasional. Melalui hubungan kerja sama dengan HUG dan organisasi internasional lainnya, Taiwan ingin meningkatkan kapasitas medis di bidang penanggulangan bencana, serta memberikan kontribusi yang lebih besar kepada komunitas internasional. Hal ini senada dengan tema yang digaungkan oleh delegasi Taiwan yang berangkat ke Jenewa, yaitu “Kesehatan untuk Semua, Taiwan Dapat Membantu” (Health for All, Taiwan Can Help).     
 
Pada tahun 1992, Francois Chappuis pernah berkunjung ke Taiwan, dan menyempatkan diri untuk berwisata ke Gunung Yu (Yushan). Dalam kunjungan tersebut Francois Chappuis mengatakan Taiwan dan Swiss memiliki banyak kesamaan, misalnya Taiwan dikelilingi laut di keempat sisinya, sedangkan Swiss dikelilingi oleh berbagai Negara. Ia berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan SDM Taiwan di bidang penanggulangan bencana.   
 
Melalui penandatanganan MOU kali ini, HUG akan membantu Taiwan membentuk tim medis pascabencana dan situasi darurat yang sesuai dengan ketentuan internasional; meningkatkan pelatihan tim medis tanggap darurat Taiwan; membantu pengembangan ilmu keperawatan dan ilmu kedokteran untuk penanganan bencana; serta penelitian dan pengkajian akademis di bidang pertolongan medis pascabencana.