Kembali ke konten utama
3 Kasus Hama Ulat Fall Armyworm Ditemukan di Taiwan, Pemerintah Imbau Masyarakat Segera Laporkan Temuan
2019-06-13

Masyarakat yang ingin melaporkan temuan hama ulat fall armyworm, dapat menghubungi hotline Biro Karantina dan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tanaman COA di nomor 0800-039-131

Masyarakat yang ingin melaporkan temuan hama ulat fall armyworm, dapat menghubungi hotline Biro Karantina dan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tanaman COA di nomor 0800-039-131. (Foto oleh CNA)

 

Kepala Dewan Pertanian (COA), Chen Chi-chung, Pada tanggal 12 Juni 2019 menggelar konferensi pers untuk mengumumkan bahwa saat ini sudah ditemukan tiga kasus hama ulat fall armyworm di Taiwan. Hama tersebut dilaporkan menyerang dua jenis tanaman, yaitu jagung dan padi.
 
Kasus pertama terjadi di Kabupaten Miaoli pada tanggal 8 Juni; laporan kasus kedua diterima pada tanggal 10 Juni; dan kasus ketiga terjadi pada tanggal 10 Juni di Kabupaten Yilan dan Chiayi. Ulat fall armyworm yang ditemukan di Kabupaten Yilan dan Chiayi adalah jenis ulat penyerang padi.  
 
Tiongkok (Propinsi Guangdong) dan Vietnam memiliki jenis ulat fall armyworm yang menyerang tanaman padi. Oleh karena itu, COA masih belum dapat menentukan asal kedatangan hama kali ini. 
 
Masyarakat yang ingin melaporkan temuan hama ulat fall armyworm, dapat menghubungi hotline Biro Karantina dan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tanaman COA di nomor 0800-039-131; mengunggah foto atau video melalui Facebook/Line; atau mengunduh aplikasi yang tersedia di iOS dan Android. Laporan yang disertai foto, akan mempermudah Biro Karantina untuk mengetahui kawasan yang dicurigai terkena serangan ulat fall armyworm melalui sistem GPS.      
 
Sebelumnya pada tanggal 13 Mei 2019, COA sudah mengumumkan bahwa hama ulat fall armyworm telah menyerang benua Amerika, Afrika, dan beberapa negara di Asia, dan terdapat kemungkinan hama tersebut akan terbawa angin barat daya yang bertiup mulai bulan Juni.
 
Ulat fall armyworm dapat menyerang tanaman gandum, sorgum, jagung, padi dan tumbuhan suku padi-padian lainnya. Menindaklanjuti kasus yang telah terjadi, COA telah mendirikan 500 stasiun pemantauan dan penanggulangan, serta mengumumkan ciri-ciri fisik ulat fall armyworm. COA mengimbau masyarakat untuk melaporkan temuan ulat fall armyworm ke Biro Karantina dan pemerintah daerah.
 
Pada konferensi pers kali ini, turut hadir orang pertama yang melaporkan kasus pertama serangan ulat fall armyworm di kabupaten Miaoli pada tanggal 8 Juni. Ia dikenal sebagai Pak Chang, dan atas jasanya tersebut, ia dijuluki sebagai “pahlawan tanpa nama” oleh masyarakat.   
 
Ketika dimintai keterangan oleh para wartawan, Pak Chang dengan rendah hati mengatakan, “Saya yakin semua orang yang menemukan kejadian ini, juga akan melakukan hal yang sama dengan saya, yaitu melaporkannya ke instansi berwenang.”
 
“Saya bukanlah seorang ahli pertanian, saya bekerja di bidang semikonduktor, dan hanya pernah melihat berita tentang ulat fall armyworm melalui media online. Kebetulan saya hanya bisa mengenali ulat ini karena ciri-ciri fisiknya, tetapi saya tidak bisa mengenali ulat jenis lain,” ujar Pak Chang.