Kembali ke konten utama
Kupu-Kupu Euploea, Elang Kelabu, dan Puak Payuan Raih Medali Emas PATA, Bantu Taiwan Dapatkan Pengakuan Internasional
2019-07-23

Selama beberapa tahun terakhir, Biro Pariwisata telah mengikuti arahan PBB untuk mempromosikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, dan mempromosikan keseimbangan antara lingkungan wisata dan ekologi setempat.

Selama beberapa tahun terakhir, Biro Pariwisata telah mengikuti arahan PBB untuk mempromosikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, dan mempromosikan keseimbangan antara lingkungan wisata dan ekologi setempat. (Foto oleh Biro Pariwisata Taiwan)

 

Pada tanggal 15 Juli 2019, Pasific Asia Travel Association (PATA) Gold Awards mengumumkan daftar 34 pemenang hadiah utama dan peraih medali emas. Biro Pariwisata Taiwan berhasil meraih 3 medali emas melalui proyek kupu-kupu Euploea “The Purple Ray Flash”, burung elang kelabu “Free Buzzard in Mt. Bagua” dan perumahan batu sabak puak Payuan “Payuan Community Slate Houses” yang masing-masing mendapatkan penghargaan Environment – Environmental Education Programme (Pendidikan Lingkungan), Marketing – Secondary Government Destination (Pemasaran-Daerah Tujuan Pemerintahan Tingkat Dua), dan Heritage and Culture (warisan dan budaya). Penghargaan-penghargaan ini memberikan pengakuan dan dorongan semangat kepada Biro Pariwisata yang sudah bekerja keras mengembangkan ekowisata berkelanjutan.
 
Kupu-kupu Euploea atau yang dikenal dengan kupu-kupu ungu merupakan subspesies unik yang ada di Taiwan. Di daerah pegunungan rendah Silaya National Scenic Area, pada ketinggian 334 meter di atas permukaan laut, terdapat 116 spesies kupu-kupu, dan 4 diantaranya kupu-kupu Euploea: Euploea Tulliolus (dwarf crow), Euploea eunice (blue-banded king crow), E. s. Swinhoei, Euploea mulciber (striped blue crow). Jumlah kupu-kupu ini paling banyak dijumpai pada bulan Juli sampai November, sekitar 700-2.400 ekor. Jenis-jenis kupu-kupu Euploea ini berbeda dengan kupu-kupu Euploea yang bisa ditemui di daerah Maolin yang memiliki kemampuan bermigrasi.
 
Selama 25 tahun berturut-turut, Biro Pariwisata dan dinas-dinas terkait di Kabupaten Changhua telah mengadakan kegiatan “Free Buzzard in Mt. Bagua”. Kegiatan ini telah berhasil menarik puluhan ribu wisatawan lokal dan mancanegara mengunjungi gunung Bagua untuk mengamati dan mengapresiasi burung Elang Kelabu. Kegiatan mengamati burung elang berpadu dengan hiburan, musik mengumandangkan semangat untuk menjaga lingkungan dan alam kepada turis domestik dan manca negara. 
 
Puak Payuan adalah puak suku penduduk asli suku Paiwan yang memiliki jumlah penduduk kedua terbanyak. Puak Payuan juga merupakan kelompok terbesar suku Paiwan Butsul (Vuculj), dan pernah menjadi puak kedua terbesar suku Paiwan pada masa keemasan. Daerah ini juga merupakan salah satu tempat asal suku Paiwan sebelum pindah ke tempat sekarang, Desa Paiwan, satu-satunya desa yang dinamakan dengan nama suku.
 
Pada tahun 1974, dikarenakan alasan transportasi, pendidikan dan pelayanan medis, seluruh penduduk pindah ke daerah dataran. Rumah batu yang dulunya indah pelan-pelan menghilang. Sampai pada tahun 2001, penduduk setempat mulai menyadari pentingnya hubungan sejarah dan budaya antara puak Puyuan dan suku Paiwan, dan mulai bekerja sama dengan Biro Pariwisata di Maolin Scenic Area untuk menggarap proyek pembangunan kembali rumah batu sabak (slate), membangun kawasan ekowisata dan mengembangkan sebuah daerah wisata yang memiliki nilai pendidikan, nilai budaya dan berkelanjutan.
 
Beberapa tahun belakangan ini, Biro Pariwisata telah mengikuti arahan PBB untuk mempromosikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, dan mempromosikan keseimbangan antara lingkungan wisata dan ekologi setempat. Dengan mengombinasikan budaya dan ekologi, Biro Pariwisata Taiwan telah aktif berpartisipasi dalam berbagai organisasi internasional dan bersuara untuk Taiwan, mempromosikan keindahan Taiwan dan meningkatkan vibilitas Taiwan di mata dunia.