Kembali ke konten utama
Taiwan Kembangkan Metode Pengobatan Mutakhir untuk Pasien Kanker Hati Stadium Lanjut
2019-12-02

Metode imunoterapi ini untuk pertama kalinya digunakan dan terbukti efektif dalam pengobatan kanker hati stadium lanjut, serta memiliki efek samping yang sangat kecil. Metode tersebut saat ini masih menunggu persetujuan dari FDA Amerika Serikat, dan diharapkan dapat menjadi sebuah awal dari pengobatan terobosan baru.

Cheng Ann-lii mengatakan metode imunoterapi ini untuk pertama kalinya digunakan dan terbukti efektif dalam pengobatan kanker hati stadium lanjut, serta memiliki efek samping yang sangat kecil. Metode tersebut saat ini masih menunggu persetujuan dari FDA Amerika Serikat, dan diharapkan dapat menjadi sebuah awal dari pengobatan terobosan baru. (Foto oleh CNA)

 

Dalam konferensi tahunan European Society for Medical Oncology (ESMO) yang diselenggarakan di Singapura beberapa hari kemarin, Kepala NTU Cancer Center, Cheng Ann-lii, mengumumkan sebuah hasil penelitian tentang metode terbaru pengobatan kanker hati stadium akhir yang dapat memperpanjang masa hidup pasien.     
 
Kanker hati adalah salah satu penyakit ganas yang paling banyak ditemui di seluruh dunia, dan memiliki jumlah penderita yang cukup tinggi khususnya di negara-negara Asia, seperti Taiwan, Tiongkok, dan Jepang. Menurut data Dinas Administrasi Promosi Kesehatan Masyarakat MOHW Taiwan tahun 2016, kanker hati adalah penyakit dengan angka kejadian tertinggi kedua untuk laki-laki, dan kelima untuk perempuan, dengan tingkat kematian pasien berada di urutan kedua. Pada tahun tersebut terdapat sekitar 10 ribu kasus baru, dan lebih dari 8.000 pasien meninggal dunia.  
 
Sekitar sepertiga dari penderita kanker hati di Taiwan adalah pasien diagnosis awal yang tidak bisa menjalani operasi, dan untuk menangani kendala tersebut, saat ini dalam proses pengobatan sering digunakan Sorafenib. Namun obat tersebut memiliki reaksi positif yang relatif kecil dan efek samping yang cukup besar.
 
Sebuah hasil penelitian menyebutkan penggunaan inhibitor PD-L1 dalam proses imunoterapi yang digabungkan dengan inhibitor anti VEGF terbukti dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker hati, khususnya pasien dengan kondisi yang tidak dapat menjalani pemotongan jaringan. Meskipun data median tentang masa hidup pasien belum dihasilkan, tetapi metode ini memperlihatkan lebih dari separuh pasien dapat bertahan hidup.           
 
Metode imunoterapi ini untuk pertama kalinya digunakan dan terbukti efektif dalam pengobatan kanker hati stadium lanjut, serta memiliki efek samping yang sangat kecil. Metode tersebut saat ini masih menunggu persetujuan dari FDA Amerika Serikat, dan diharapkan dapat menjadi sebuah awal dari pengobatan terobosan baru.    
 
Cheng Ann-lii menjelaskan sejak dulu penelitian tentang pengobaran penyakit kanker hati di Taiwan telah menghasilkan banyak kontribusi bagi perkembangan medis internasional, dan ia hanya melanjutkan penelitian dari para pakar penyakit hati sebelumnya, seperti Sung Juei-low, dan Chen Ding-shinn. Chen Ann-lii berharap lingkungan akademik dan teknologi medis yang dimiliki Taiwan dapat turut meningkatkan visibilitas Taiwan di dunia internasional.   
 
Dalam pertemuan ESMO, delegasi Taiwan juga menjelaskan pencapaian kebijakan pemerintah yang menggunakan anggaran cukup besar untuk memberantas hepatitis C demi meringankan beban masyarakat. Prestasi tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi Taiwan, bukan karena pemerintah memiliki keuangan berlebih, tetapi karena pemerintah menaruh perhatian besar bagi kesehatan masyarakatnya.