
Taiwan telah menandatangani perjanjian bekerja sambil berlibur dengan 17 negara di seluruh dunia, Belanda akan menjadi negara Eropa ke-12 setelah Inggris dan Jerman. James K. J. Lee berharap kerja sama ini dapat meningkatkan pemahaman dan persahabatan antara generasi muda dari kedua negara. (Foto oleh MOFA)
Pada tanggal 16 Desember 2019, Taiwan dan Belanda menandatangani perjanjian bekerja sambil berlibur untuk masyarakat kedua negara, yang akan berlaku mulai bulan April tahun depan. Upacara penandatanganan dilaksanakan secara terpisah oleh Kepala Kantor Perwakilan Taiwan di Belanda, Chen Hsing-hsing, dan Kepala Kantor Perwakilan Kerajaan Belanda di Taiwan, Guy Wittich, dan turut disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA), James K. J. Lee.
Taiwan telah menandatangani perjanjian bekerja sambil berlibur dengan 17 negara di seluruh dunia, Belanda akan menjadi negara Eropa ke-12 setelah Inggris dan Jerman. James K. J. Lee berharap kerja sama ini dapat meningkatkan pemahaman dan persahabatan antara generasi muda dari kedua negara.
Guy Wittich menjelaskan saat ini Belanda hanya menandatangani perjanjian bekerja sambil berlibur dengan tujuh negara, dan di kawasan Asia, Taiwan adalah mitra ketiga setelah Korea Selatan dan Hong Kong. Ia berharap generasi muda Taiwan dan Belanda dapat memanfaatkan program ini sebaik-baiknya, untuk menjembatani hubungan pertukaran bilateral antara Taiwan dan Belanda di masa yang akan datang.
Dengan berlakunya perjanjian ini, generasi muda Taiwan dan Belanda dapat saling berkunjung untuk mempelajari bahasa, budaya, kearifan lokal, serta kebiasaan masyarakat setempat. Tata cara pengajuan dan proses administratif lainnya akan diumumkan kemudian.
Perjanjian ini menyebutkan bahwa setiap tahun Taiwan dan Belanda akan menyediakan kuota untuk 100 orang yang berusia antara 18-30 tahun. Pendaftar dari Taiwan dapat mengajukan visa tinggal selama satu tahun untuk bekerja sambil berlibur di Belanda, sedangkan pendaftar dari Belanda dapat mengajukan ijin tinggal di Taiwan selama 180 hari, dan dapat diperpanjang untuk 180 hari berikutnya.
Taiwan dan Belanda memiliki hubungan persahabatan yang sangat erat, khususnya di bidang perdagangan, budaya, teknologi, pendidikan, dan kerja sama antar pemerintah daerah. Belanda juga merupakan negara sumber investasi asing terbesar di Taiwan. Selain itu, Taiwan dan Belanda memiliki penerbangan langsung Taipei-Amsterdam yang telah turut mendorong perkembangan angka kunjungan wisatawan dan pertukaran antar masyarakat. Program bekerja sambil liburan Taiwan-Belanda ini diharapkan dapat mengukuhkan fondasi hubungan kerja sama antara kedua belah pihak, serta memperdalam hubungan persahabatan yang telah terjalin.