Kembali ke konten utama
MOFA: Taiwan Bukan Wilayah Epidemi Pneumonia Wuhan
2020-02-03

Selain itu, WHO juga tidak mengikutsertakan Taiwan dalam WHA, dan menolak para ahli kesehatan Taiwan untuk berpartisipasi dalam pertemuan teknis WHO. Semboyan “Health for All” dan “Leave No One Behind” yang selama ini terus digaungkan oleh WHO sama sekali tidak dirasakan oleh masyarakat Taiwan. Tindakan memarginalisasi Taiwan adalah suatu bentuk ketidakadilan bagi 23 juta masyarakat Taiwan, dan juga bagi masyarakat dari berbagai negara yang seharusnya dapat menerima bantuan dari Taiwan.

Selain itu, WHO juga tidak mengikutsertakan Taiwan dalam WHA, dan menolak para ahli kesehatan Taiwan untuk berpartisipasi dalam pertemuan teknis WHO. Semboyan “Health for All” dan “Leave No One Behind” yang selama ini terus digaungkan oleh WHO sama sekali tidak dirasakan oleh masyarakat Taiwan. Tindakan memarginalisasi Taiwan adalah suatu bentuk ketidakadilan bagi 23 juta masyarakat Taiwan, dan juga bagi masyarakat dari berbagai negara yang seharusnya dapat menerima bantuan dari Taiwan. (Foto oleh CNA)

 

Pemerintah Italia telah mengumumkan larangan penerbangan untuk maskapai yang berasal dari Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, dan Macau mulai tanggal 2 Februari sampai 28 April 2020.  
 
General Manager kantor cabang China Airlines (CAL) di Italia, Wu Shun-yih, menjelaskan ia telah memberikan keterangan kepada Otoritas Bandara Italia bahwa jalur maskapai penerbangan Taiwan tidak memiliki kaitan dengan Tiongkok. Saat ini, kasus pneumonia Wuhan yang muncul di Taiwan sebagian besar adalah kasus penularan di mana penderita sudah tertular sebelum memasuki Taiwan. Selain itu, instansi kesehatan di Taiwan telah berhasil melakukan pengontrolan dan karantina terhadap penyebaran wabah dengan sangat baik. Oleh karena itu, Pemerintah Italia tidak seharusnya turut memasukkan Taiwan ke dalam daftar larangan penerbangan.        
 
Otoritas Bandara Italia berjanji akan menyampaikan keterangan dari China Airlines tersebut kepada Pemerintah Italia. Namun, keputusan larangan tersebut diputuskan langsung oleh Perdana Menteri Italia dan jajaran kabinet pada hari Jumat, 31 Januari, tanpa memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada Otoritas Bandara Italia.  
 
Pada tanggal 1 Februari, Vietnam juga sempat mengeluarkan larangan penerbangan untuk maskapai Taiwan, tetapi keputusan tersebut telah dicabut pada malam harinya.
 
Pada tanggal 2 Februari kemarin, Menteri Luar Negeri Taiwan (MOFA), Joseph Wu, mengadakan konferensi pers internasional untuk menjelaskan bahwa jalur penerbangan antara Taiwan dan Vietnam telah kembali beroperasi secara normal. Namun amat disayangkan, kesalahan yang dilakukan oleh Pemerintah Italia masih belum diralat. Keputusan salah kaprah yang diambil oleh Pemerintah Italia tersebut disebabkan oleh kekurangan pengetahuan dan informasi, dan tidak dilakukan atas dasar evaluasi akurat terhadap kawasan penyebaran pneumonia Wuhan.   
 
Faktor utama yang menyebabkan Pemerintah Italia mengambil kebijakan tersebut adalah laporan WHO 2019 tentang virus korona Wuhan, yang menyebutkan bahwa jumlah penderita pneumonia (disebabkan oleh virus korona Wuhan) di Tiongkok juga meliputi Hong Kong, Macau, dan Taiwan. Tindakan WHO yang memasukan Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok, telah menimbulkan masalah bagi 23 juta masyarakat Taiwan.           
 
Selain itu, WHO juga tidak mengikutsertakan Taiwan dalam WHA, dan menolak para ahli kesehatan Taiwan untuk berpartisipasi dalam pertemuan teknis WHO. Semboyan “Health for All” dan “Leave No One Behind” yang selama ini terus digaungkan oleh WHO sama sekali tidak dirasakan oleh masyarakat Taiwan. Tindakan memarginalisasi Taiwan adalah suatu bentuk ketidakadilan bagi 23 juta masyarakat Taiwan, dan juga bagi masyarakat dari berbagai negara yang seharusnya dapat menerima bantuan dari Taiwan.     
 
Keputusan yang diambil oleh Pemerintah Italia ini telah memperlihatkan bagaimana tindakan WHO yang memasukkan Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok telah merugikan masyarakat Taiwan. Ratusan hingga ribuan wisatawan asal Taiwan terdampar di bandara, dan maskapai penerbangan tidak memberikan kompensasi atas kerugian tersebut, dan WHO juga tentunya tidak akan memberikan ganti rugi.     
 
Menlu Joseph Wu menjelaskan meskipun dalam beberapa hari terakhir Pemerintah Italia telah melakukan penyesuaian terhadap kebijakan tersebut, seperti memperbolehkan masyarakat Taiwan untuk melewati imigrasi, dan mengijinkan tiga pesawat Taiwan untuk menjemput wisatawan, tetapi ia berharap Pemerintah Italia dapat segera mencabut keputusan larangan penerbangan terhadap Taiwan. MOFA juga telah meminta kantor-kantor perwakilan Taiwan di luar negeri untuk menjelaskan bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari wilayah penyebaran wabah pneumonia Wuhan.  
 
MOFA juga terus melakukan komunikasi melalui kantor perwakilan Taiwan di Jenewa, negara sahabat diplomatik, dan negara sahabat, untuk menyampaikan kepada WHO agar organisasi tersebut dapat segera meralat kesalahannya.