Kembali ke konten utama
Setelah Menanti 30 Tahun, Akhirnya Cerita Silat ABI-Sword: Prequel Diterbitkan
2020-02-15

ABI Sword adalah komik hasil karya pengarang Taiwan yang sangat populer, dan juga merupakan sebuah titik balik bagi Cheng Uen dalam karirnya sebagai seorang pengarang komik. Selama proses pembuatan komik, Cheng Uen menggunakan teknik melukis tradisional dengan kuas, dan menjadi sebuah terobosan bagi kualitas komik Taiwan.

ABI-Sword adalah komik hasil karya pengarang Taiwan yang sangat populer, dan juga merupakan sebuah titik balik bagi Cheng Uen dalam karirnya sebagai seorang pengarang komik. Selama proses pembuatan komik, Cheng Uen menggunakan teknik melukis dari lukisan tradisional khas Tionghoa yang menjadi sebuah terobosan bagi kualitas komik silat Taiwan. (Foto oleh CNA)

 

Novel silat “ABI-Sword: Prequel” yang telah ditunggu-tunggu oleh para pembaca selama 30 tahun akhirnya diterbitkan. Pada tahun 1989, CEO Locus Publishing Company, Rex How, menulis skenario “ABI-Sword” dengan menggunakan nama pena “Mali”, lalu bekerja sama dengan maestro komik Taiwan, Cheng Uen. Kerja sama tersebut terus berlanjut, hingga pada tahun 2008 novel berseri “ABI-Sword” diluncurkan. Kisah ABI-Sword dalam bentuk 2 jilid komik, juga telah diterbitkan pada tahun 1990.           
 
Rex How menjelaskan kisah ABI-Sword terbagi menjadi dua bagian, yaitu kisah “Kehidupan Sebelumnya”, dan “Kehidupan Sekarang”. Dua kisah yang dihasilkan oleh Rex How dan Cheng Uen, adalah kisah pertama “Pencarian”, dan kisah kedua “Tersadar”. Keduanya membentuk kisah bagian pertama, yaitu “Kehidupan Sekarang”.    
 
Ketika bekerja sama dengan Cheng Uen 30 tahun yang lalu, Rex How mengawali cerita dengan kehidupan tokoh He Wu-sheng pada kehidupan sekarang, lalu dilanjutkan dengan kisah perjalanan He Wu-sheng setelah ia “tersadar” akan jati dirinya.  
 
ABI-Sword adalah komik hasil karya pengarang Taiwan yang sangat populer, dan juga merupakan sebuah titik balik bagi Cheng Uen dalam karirnya sebagai seorang pengarang komik. Selama proses pembuatan komik, Cheng Uen menggunakan teknik melukis dari lukisan tradisional khas Tionghoa yang menjadi sebuah terobosan bagi kualitas komik silat Taiwan. Sementara itu, penulis skenario, Rex How, melakukan perombakan terhadap elemen-elemen kisah-kisah silat, dan memasukkan nilai-nilai religius, sehingga menjadikan kisah silat ABI-Sword lebih menonjol dibandingkan kisah-kisah lainnya, dan memiliki makna yang lebih mendalam bagi para pembaca.     
 
Kisah ABI-Sword Prequel yang dituangkan ke dalam bentuk novel ini, menuturkan kisah He Wu-sheng pada bagian “Kehidupan Sebelumnya”, seperti asal-usul He Wu-sheng dan ABI-Sword, serta proses perubahan karakter yang ia jalani hingga menjadi seorang pendekar.    
 
Rex How menjelaskan selama 30 tahun terakhir, para penggemar komik silat tidak henti-hentinya menanyakan kapan ABI-Sword: Prequel akan diterbitkan. Kisah ABI-Sword memiliki latar cerita zaman perang antara 10 negara selama 5 generasi. Ketika sedang mengerjakan ABI-Sword: Prequel, Rex How menemukan banyak sekali detail kisah yang harus dituturkan dalam bentuk tulisan, agar pembaca dapat terhanyut dalam cerita.       
 
Rex How lahir pada tahun 1956, dan saat ini ia menjabat sebagai CEO Locus Publishing Company dan Net and Books. Bersama maestro komik Taiwan, Cheng Uen, ia telah menghasilkan “ABI-Sword”, dan “Hero Alone: Inside Chen Uen’s World”. Pada tahun 2019, Rex How membantu Cheng Uen untuk menerbitkan “Cheng Uen’s Three Kingdoms Collection”.