Kembali ke konten utama
Pemerintah Serukan Komunitas Internasional Dukung Partisipasi 23,5 Juta Masyarakat Taiwan dalam PBB
New Southbound Policy。Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, telah mempublikasikan sebuah artikel berjudul “Recover Better Together – Taiwan can help”, di berbagai media internasional, untuk membantu komunitas global memahami pentingnya partisipasi Taiwan. (Foto oleh MOFA)
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, telah mempublikasikan sebuah artikel berjudul “Recover Better Together – Taiwan can help”, di berbagai media internasional, untuk membantu komunitas global memahami pentingnya partisipasi Taiwan. (Foto oleh MOFA)

 

Pertemuan Majelis Umum PBB akan diselenggarakan pada tanggal 15 September 2020 di New York, Amerika Serikat, dan sesi debat akan dilakukan pada tanggal 22-26 dan 29 September. Menghadapi wabah virus korona Wuhan yang masih berlangsung hingga saat ini, tema sesi debat dalam Pertemuan Majelis Umum PBB kali ini adalah “Masa Depan yang Kita Inginkan, PBB yang Kita Butuhkan: Menegaskan Kembali Komitmen Kita Bersama untuk Multilateralisme” (The Future We Want, the UN We Need: Reaffirming our Collective Commitment to Multilateralism).

Tahun ini pemerintah mengajukan sebuah proposal yang meminta negara-negara sahabat diplomatik untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Taiwan dalam sesi debat, dan mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, yang berisi penegasan bahwa di atas dasar prinsip inklusivitas dan “Tidak Ada Satu Pun yang Terlewatkan” (No One Left Behind), PBB harus dapat memberikan solusi atas marginalisasi yang dilakukan terhadap Taiwan.

Hal tersebut bertujuan untuk menyampaikan harapan masyarakat Taiwan berpartisipasi dalam keanggotaan PBB, serta memperlihatkan bahwa Taiwan memiliki kapasitas dalam mendukung upaya PBB di bidang pencegahan dan pemulihan pasca wabah.

Proposal tersebut berisi 3 permintaan, yaitu (1) PBB harus dengan segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah 23,5 juta masyarakat Taiwan yang termarginalisasi di luar tubuh PBB. (2) PBB harus segera merektifikasi tindakan yang merampas hak masyarakat dan jurnalis Taiwan untuk memasuki area PBB, melakukan wawancara, meliput pertemuan dan kegiatan PBB. (3) PBB harus menjamin bahwa Taiwan memiliki hak untuk berpartisipasi dalam asas kesetaraan dan secara bermartabat dalam pertemuan, mekanisme dan kegiatan yang berhubungan dengan “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” (SDGs).

Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, telah mempublikasikan sebuah artikel berjudul “Recover Better Together – Taiwan can help”, di berbagai media internasional, untuk membantu komunitas global memahami pentingnya partisipasi Taiwan. Di samping itu, Kementerian Luar Negeri (MOFA) juga akan memproduksi sebuah film pendek untuk memperlihatkan kesuksesan penanganan wabah di Taiwan, serta memberi semangat kepada masyarakat global yang saat ini masih berjuang mengatasi wabah.    

Pemerintah juga akan mengadakan pertemuan online dengan tema “Taiwan Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk Dunia”, yang bertujuan untuk membantu komunitas internasional memahami kontribusi Taiwan di bidang pembangunan berkelanjutan dan penanganan wabah.

MOFA mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, seperti LSM dan warga Taiwan di luar negeri, yang tanpa mengenal lelah terus menggalang dukungan terhadap partisipasi Taiwan dalam PBB.  

Perjuangan Taiwan untuk berpartisipasi dalam PBB adalah misi yang sangat berat. Namun demikian, berkat kerja sama antara pemerintah dan masyarakat selama bertahun-tahun, dukungan internasional terhadap permintaan Taiwan terus meningkat. Pemerintah ROC (Taiwan) mengucapkan terima kasih kepada negara-negara sahabat diplomatik dan negara-negara sahabat lainnya yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada Taiwan. Pemerintah kembali menegaskan bahwa demi membentuk masa depan pasca wabah yang cerah, inklusif, dan berkelanjutan, PBB harus dengan segera mengambil tindakan untuk menerima partisipasi 23,5 juta masyarakat Taiwan.