Pada tanggal 15 Juni 2021, Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, bersama Presiden Joe Biden menghadiri pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa-Amerika Serikat di Brussels, Belgia. Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah pernyataan yang untuk pertama kalinya menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta mendorong agar masalah lintas selat diselesaikan secara damai.
Sebelumnya pada tanggal 13 Juni 2021 dalam pertemuan tingkat tinggi negara-negara G7, Presiden Joe Biden dan pemimpin Uni Eropa juga telah mengeluarkan komunike berisi penegasan tentang pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) menyambut baik pernyataan tersebut, dan mengucapkan terima kasih.
Dalam pertemuan kali ini, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan pemimpin Eropa kembali menegaskan perhatian mereka terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Hal tersebut menunjukkan konsensus antara Amerika Serikat dan Uni Eropa serta pemimpin negara-negara demokrasi dalam hal perdamaian di Selat Taiwan, serta memperlihatkan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan memiliki peran penting dalam mendorong penciptaan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan dalam pertemuan ini juga menjelaskan Uni Eropa dan Amerika Serikat akan bekerja sama dengan negara-negara mitra, untuk membentuk kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, dapat berkontribusi bagi keamanan dan pembangunan regional, dan didasari oleh aturan hukum.
Selain itu, AS dan Uni Eropa juga menyatakan keprihatinan terhadap situasi di Laut Timur dan Laut Selatan, serta menentang segala bentuk tindakan sepihak yang dapat merusak status quo, dan meningkatkan ketegangan. AS dan Uni Eropa juga setuju untuk berkoordinasi mengenai masalah pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan Tibet, perusakan otonomi dan demokrasi di Hong Kong, intimidasi ekonomi, penyebaran berita palsu (hoaks), dan keamanan regional.
Taiwan terletak di kawasan rantai pulau pertama Asia Timur, dan berdiri di garis depan dalam melindungi demokrasi, kebebasan, dan tatanan hukum. Taiwan juga memiliki peran penting dalam berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Asia Pasifik. MOFA menyambut baik langkah Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk terus memperhatikan perusakan secara sepihak yang disengaja terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. MOFA juga kembali menyerukan kepada Pemerintah Tiongkok untuk segera menghentikan segala bentuk ancaman dan intimidasi militer terhadap Taiwan.