Kembali ke konten utama
Taiwan, AS, Jepang Selenggarakan Seminar GCTF, Dorong Pelaksanaan SDGs Melalui Pemanfaatan Teknologi
New Southbound Policy。Dalam pidato sambutannya, Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari komunitas internasional, dan Taiwan bersedia mengkontribusikan keunggulan teknologi yang dimiliki untuk bekerja sama dengan dengan dunia demi revitalisasi ekonomi pasca pandemi, serta mewujudkan agenda SDGs PBB 2030, dan tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya.   (Foto oleh Kementerian Luar Negeri)
Dalam pidato sambutannya, Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari komunitas internasional, dan Taiwan bersedia mengkontribusikan keunggulan teknologi yang dimiliki untuk bekerja sama dengan dengan dunia demi revitalisasi ekonomi pasca pandemi, serta mewujudkan agenda SDGs PBB 2030, dan tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya. (Foto oleh Kementerian Luar Negeri)



Untuk memanfaatkan teknologi secara optimal dalam mewujudkan revitalisasi ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di era pasca pandemi, serta memperlihatkan peran Taiwan sebagai mitra dalam mewujudkan SDGs PBB, pada tanggal 29 September 2021, di sela-sela pelaksanaan Sidang Umum PBB ke-76, Taiwan bersama Amerika Serikat dan Jepang melaksanakan seminar online “vGCTF dalam Membangun Ketahanan dan Mempercepat SDGs Melalui Teknologi” (vGCTF on Building Resilience and Accelerating the SDGs through Technology).
 
Menlu Joseph Wu bersama Wakil Direktur American Institute in Taiwan (AIT/T), Jeremy Cornforth; Ketua Japan-Taiwan Exchange Association (JTEA), Izumi Hiroyasu; dan Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Jeffrey Prescott, turut berpartisipasi dalam seminar tersebut, serta memberikan pidato sambutan.   
 
Dalam pidato sambutannya, Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari komunitas internasional, dan Taiwan bersedia mengkontribusikan keunggulan teknologi yang dimiliki untuk bekerja sama dengan dengan dunia demi revitalisasi ekonomi pasca pandemi, serta mewujudkan agenda SDGs PBB 2030, dan tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya.   
 
Wakil Direktur American Institute in Taiwan (AIT/T) Jeremy Cornforth mengatakan sebagai “Pulau Silikon” (mengacu pada keunggulan teknologi, Taiwan dianggap sama dengan Silicon Valley di AS), Taiwan adalah titik konvergensi dalam ekosistem semikonduktor global.
 
Ketua Japan-Taiwan Exchange Association (JTEA), Izumi Hiroyasu menjelaskan pandemi yang terjadi di seluruh dunia memperlihatkan pentingnya pelaksanaan SDGs. Komunitas internasional harus bekerja sama dengan mengacu pada prinsip “Tidak meninggalkan seorang pun”. Izumi Hiroyasu juga memuji kontribusi Taiwan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bersama.   
 
Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Jeffrey Prescott mengatakan Amerika Serikat menyambut dan mendukung partisipasi Taiwan dalam PBB, serta organisasi terkait di dalamnya.
 
Seminar kali ini turut dihadiri oleh 80 orang pejabat dan pakar dari 26 negara, serta narasumber dari Taiwan AI Labs, USAID, dan lain-lain.