Sidang Umum Interpol ke-89 diadakan di Istanbul, Turki pada tanggal 23-25 November ini (2021), dan Taiwan terus berupaya secara aktif untuk berpartisipasi sebagai pengamat. Meskipun partisipasi Taiwan kembali dihalang-halangi karena faktor politik, tetapi meningkatnya dukungan internasional yang diperoleh Taiwan menunjukkan bahwa masyarakat internasional telah lebih mengakui betapa perlu dan wajarnya partisipasi Taiwan dalam Interpol. MOFA menyampaikan rasa terima kasih kepada lembaga eksekutif, lembaga legislatif, organisasi parlemen transnasional, dan semua lapisan masyarakat di negara-negara sahabat atas suara keadilan yang telah mereka nyatakan mereka untuk Taiwan.
Tahun ini 11 negara sahabat diplomatik di Interpol telah menyatakan dukungan baik secara lisan maupun tulisan terhadap partisipasi Taiwan di Interpol, serta mengajak komunitas kepolisian global untuk mengakui kontribusi Taiwan dalam memerangi kejahatan transnasional, menghadapi tantangan keamanan global dan menghimbau Interpol untuk menerima partisipasi Taiwan.
Negara-negara sahabat sekali lagi telah menunjukkan dukungan kuat terhadap partisipasi Taiwan di interpol. Deputi Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dari Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik, Rick Waters, Menteri Luar Negeri Belanda, Ben Knapen, dan Wakil Menteri Luar Negeri Somaliland, Abdinasir Omer Jama, secara terbuka menyatakan solidaritas mereka terhadap keinginan Taiwan untuk berpartisipasi dalam Interpol. Selain itu, badan-badan pemerintahan Jepang dan Australia di Taiwan juga telah memposting ulang video singkat Facebook yang dibuat oleh MOFA dan Lembaga Kepolisian Kementerian Dalam Negeri. Hal ini menunjukkan pentingnya partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional.
Selanjutnya, sekitar lebih dari 630 anggota DPR dari 35 negara telah menunjukkan dukungan mereka dengan berbagai cara, dan merupakan dukungan terbesar sejak Taiwan mengajukan proposal untuk berpartisipasi dalam Interpol. 71 anggota DPR lintas partai AS di Subkomite Asia dan Pasifik, termasuk John Curtis, juga telah mengirimkan surat yang meminta lembaga eksekutif AS untuk mengambil tindakan khusus untuk membantu Taiwan berpartisipasi di Interpol.
Demi menyadarkan komunitas internasional mengenai permintaan Taiwan, Direktur Bidang Kriminal Lembaga Kepolisian Kementerian Dalam Negeri, Huang Chia-lu, mempublikasikan artikel khusus tentang "Taiwan Bisa Membantu Memerangi Kejahatan Siber pada Era Pasca Pandemi." Artikel ini telah dipublikasi lebih dari 130 kali di berbagai media internasional, seperti Washington Examiner (AS), iPolitics (Kanada), Sankei Shimbun (Jepang) dan lain-lain .
Artikel tersebut menekankan bahwa Taiwan dapat berkontribusi dalam perang melawan kejahatan siber dengan teknologi mutakhir serta mengajak semua negara untuk membangun negara yang lebih aman. Artikel ini juga membantu komunitas internasional untuk memahami lebih banyak keahlian dan kemampuan kepolisian Taiwan.
MOFA menekankan bahwa Interpol merupakan organisasi yang dibentuk untuk mengkoordinasikan kerja sama internasional di bidang kepolisian, jadi penegakan hukum dan profesionalitas serta kenetralan adalah prioritas utama. Sebagai anggota komunitas kepolisian internasional, Taiwan memiliki keinginan kuat dan kemampuan mapan untuk berkontribusi kepada lembaga internasional untuk memerangi kejahatan transnasional.
MOFA mengimbau Interpol untuk meningkatkan profesionalisme dan bekerja dengan Taiwan untuk mencari jalan dan mengizinkan Taiwan untuk ikut serta dalam pertemuan, mekanisme, pelatihan dan kegiatan dan penggunaan "I-24/7 Global Police Communications System" dan " Stolen and Lost Travel Documents Database" dan database lain tanpa halangan untuk memastikan tidak adanya celah dan lubang dalam jaringan keamanan global.