Open Parliament Forum 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri (MOFA) bersama Yuan Legislatif, Institut Demokratis Nasional (NDI) Amerika Serikat, dan Taiwan Asia Exchange Foundation (TAEF) telah berakhir pada tanggal 3 Desember yang lalu, dan menghasilkan pernyataan bersama (joint statement) serta pencapaian penting lainnya. Upacara penutupan turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Joseph Wu dan Sekretaris Jenderal Yuan Legislatif Lin Chih-chia.
Menlu Joseph Wu menyampaikan bahwa Taiwan tidak akan akan berbalik arah setelah mengambil jalan demokrasi, sekalipun menghadapi tantangan otoritarianisme. Otoritarianisme mencoba menggoyahkan mekanisme demokrasi Taiwan melalui ancaman militer, dan perang hibrida (hybrid warfare), serta memanfaatkan keterbukaan dan transparansi dalam masyarakat demokratis di Taiwan untuk melakukan penyusupan dan manipulasi. Menlu Joseph Wu menegaskan Taiwan tidak akan tunduk pada otoritarianisme, dan pada akhirnya demokrasi pasti akan menang.
Taiwan tidak sendirian, dan Taiwan telah meraih semakin banyak dukungan dari negara-negara demokrasi untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional, serta untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan status quo di Selat Taiwan. Open Parliament Forum 2021, juga merupakan sebuah titik permulaan bagi negara-negara demokrasi untuk bergandengan tangan dan bekerja sama, serta untuk memperlihatkan bahwa Taiwan adalah mitra demokrasi yang dapat diandalkan.
Sekretaris Jenderal Yuan Legislatif, Lin Chih-chia, menyampaikan Yuan Legislatif bekerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat di dalam negeri untuk mempererat pertukaran pendapat dan dialog, agar di masa yang akan datang proses legislatif dapat semakin sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Ketua DPR Lithuania, Viktorija Čmilytė-Nielsen, menyampaikan DPR Lithuania (Seimas) adalah salah satu parlemen paling terbuka di dunia. DPR Lithuania menilai transparansi dalam proses legislatif, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pembuatan kebijakan hanya dapat diraih dengan partisipasi masyarakat.
Sebelum Open Parliament Forum ditutup, para peserta menandatangani pernyataan bersama (joint statement) yang diwakili oleh anggota Yuan Legislatif Freddy Lim dan perwakilan dari parlemen setiap negara, NDI, dan perwakilan dari kelompok masyarakat. Pernyataan bersama tersebut berisi penegasan mengenai peningkatan fungsi parlemen, untuk menghadapi tantangan dalam pelaksanaan transparansi pemerintahan, civic space, serta penanganan dan revitalisasi pasca pandemi.
Open Parliament Forum 2021 dihadiri secara tatap muka dan virtual oleh 6 orang anggota parlemen yang masih menjabat dari Taiwan, Belize, Amerika Serikat, Ceko, Inggris, dan Lithuania, serta 1 orang mantan anggota parlemen Inggris. Partisipasi tokoh-tokoh penting tersebut merupakan bentuk dukungan dan perhatian besar terhadap keterbukaan parlemen, dan upaya Taiwan untuk meningkatkan demokrasi.