Kembali ke konten utama
Kirimkan Kehangatan Natal, Taiwan Utus 2 Pesawat Angkut C-130 untuk Membawa Bantuan Bencana untuk Korban Topan Filipina
New Southbound Policy。Kirimkan Kehangatan Natal, Taiwan Utus 2 Pesawat Angkut C-130 untuk Membawa Bantuan Bencana untuk Korban Topan Filipina
Kirimkan Kehangatan Natal, Taiwan Utus 2 Pesawat Angkut C-130 untuk Membawa Bantuan Bencana untuk Korban Topan Filipina

Filipina dilanda Topan Super Rai pada 16 Desember tahun ini, menurut catatan terbaru dari pemerintah Filipina, topan tersebut menyebabkan 378 korban jiwa, 742 luka-luka, dan 60 hilang. Sebanyak 3,95 juta penduduk terkena dampak bencana dan kerugian infrastruktur serta pertanian telah melebihi angka 400 juta USD.

Seiring situasi bencana di Filipina yang terus meluas, pemerintah segera memprakarsai pembentukan gugus tugas “Bantuan untuk Bencana Topan Rai Filipina”, menggalang berbagai perbekalan bencana, dan mengirimkan pesawat angkut C-130 yang telah berhasil melaksanakan 2 misi penyelamatan kemanusiaan pada tanggal 25 dan 26 Desember.

Jenis bantuan yang dibawa kali ini sebagian besar adalah ransum, biskuit, mie instan, air minum dalam kemasan dan kaleng yang paling dibutuhkan oleh para korban bencana Filipina, ditambah tenda, filter air portabel, dll. Total berat bantuan mencapai hampir 10 ton. Pesawat angkut C-130 terbang langsung ke Bandara Internasional Mactan-Cebu. Ketua kantor perwakilan Taiwan di Filipina, Hsu Peiyung, mewakili pemerintah Taiwan menyerahkan berbagai bantuan kepada Komite Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina (NDRRMC). Ia berharap dapat memberikan bantuan yang paling tepat waktu dari pemerintah dan rakyat Taiwan selama masa tersulit di Filipina dan orang-orang di daerah yang dilanda bencana di Filipina tetap bisa merayakan Natal yang hangat.

Pada tanggal 22 bulan ini, Menteri Luar Negeri Joseph Wu, mewakili pemerintah Taiwan, menyumbangkan bantuan uang sebesar USD 500.000 kepada Ketua Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Manila (MECO) Wilfredo B. Fernandez, dan menjelaskan rencana Taiwan untuk menggunakan pesawat angkut angkatan udara untuk membantu. Selain berjanji untuk membantu memfasilitasi, Fernandez juga berulang kali mengucapkan “terima kasih dari lubuk hati saya” atas bantuan tanpa pamrih Taiwan.

Secara geografis Taiwan berdekatan dengan Filipina, dan kedua negara sering terkena dampak iklim ekstrem dan bencana alam. Oleh karena itu, MOFA sangat berempati dengan penderitaan yang dialami Filipina saat ini. MOFA dan kantor perwakilan di Filipina akan terus mencermati perkembangan situasi bencana di Filipina, tetap berhubungan dengan departemen terkait, dan mengevaluasi perlunya bantuan berkelanjutan. MOFA berharap para korban meninggal topan Filipina bisa beristirahat dalam damai dan korban yang terluka cepat pulih, juga berharap pemerintah dan masyarakat Filipina bisa membangun kembali tempat tinggal mereka dan melanjutkan kehidupan normal sesegera mungkin.