Pemerintah Republik Cekoslovakia mengumumkan pernyataan program pemerintah (Government Program Statement) pada tanggal 7 Januari lalu. Dalam salah satu pernyataannya, pemerintah Ceko menekankan akan memperkuat kerjasama mereka dengan Taiwan dan negara-negara demokratis lain di wilayah Asia Pasifik. Kementerian Luar Negeri Taiwan (Kemenlu Taiwan) pun menyambut hangat hal tersebut dan mengharapkan hubungan Taiwan - Ceko akan semakin dalam, dengan perkembangan relasi bilateral yang saling menguntungkan dan saling menjaga demokrasi yang telah ada.
Program pemerintah Ceko sendiri terdiri dari arah kebijakan dan peta biru dalam berbagai bidang. Secara diplomatik, Republik Ceko akan mengikuti tradisi kebijakan diplomatik Havel untuk mempromosikan kemitraan dengan negara-negara demokrasi berdasarkan hubungan persahabatan dengan Uni Eropa (UE), negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO), serta negara-negara tetangganya.
Dalam hubungan luar negeri lainnya, negara-negara yang termasuk Visegrad Group (V4), yaitu Jerman, Amerika Serikat, Inggris, dan Isreal; termasuk juga negara-negara demokrasi lain di Indo-Pasifik yaitu Taiwan, India, Jepang, serta Korea Selatan juga menjadi negara-negara utama dalam hubungan kerja sama pemerintah Ceko.
Kemenlu Taiwan pun mengatakan, hubungan antara Taiwan dan Republik Ceko selalu dekat dan bersahabat. Kedua belah negara juga menjalin kemitraan dengan konsep serupa; berdasarkan nilai-nilai bersama seperti kebebasan, demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Pada bulan Oktober tahun 2021 lalu, delegasi Taiwan yang dipimpin oleh Kepala Dewan Pembangunan Nasional (NDC) Kung Ming-hsin (龔明鑫) berkunjung ke Cekoslovakia dengan hasil yang baik. Kedua belah pihak menandatangani lima nota kesepahaman (MOU) di bidang teknologi tinggi. Kemenlu Taiwan pun akan bekerja dengan berbagai kementerian serta asosiasi untuk mempromosikan kerjasama demokrasi secara lebih lanjut di bidang ekonomi perdagangan, investasi, iptek, pencegahan epidemi, keamanan informasi, pendidikan, serta budaya untuk selanjutnya menjadi praktek nyata “Program Penguatan Link Eropa”.
