Kembali ke konten utama
Desain vs Perlindungan Lingkungan vs Kesejahteraan Sosial Tas Plastik PET Rancangan FNG
2022-01-24

Pendiri FNG For Next Generation Design, Tsai Jin-peng, menggunakan kekuatan desain memberikan kehidupan baru bagi botol plastik PET daur ulang.

Pendiri FNG For Next Generation Design, Tsai Jin-peng, menggunakan kekuatan desain memberikan kehidupan baru bagi botol plastik PET daur ulang.
 

Berdasarkan statistik Biro Perlindungan Lingkungan, jumlah botol plastik PET (polyethylene terephthalate) yang didaur ulang di Taiwan melebihi 5,2 miliar botol per tahunnya pada beberapa tahun terakhir ini. Jumlah yang begitu besar ini dapat memenuhi tiga bangunan gedung Taipei 101. Di lokasi daur ulang terdapat timbunan botol plastik PET yang menjulang seperti gunung, meskipun sudah melakukan daur ulang, tetapi tetap tidak dapat disangkal bahwa plastik menimbulkan beban bagi lingkungan. Perusahaan sosial (social enterprise) “For Next Generation Design” berkomitmen untuk menemukan solusi daur ulang botol-botol PET, dengan harga 5 kali lipat dari harga pasar membeli botol-botol plastik PET bekas sebagai cara untuk meningkatkan kehidupan bagi para pendaur ulang, dan berharap dengan menggunakan desain dapat membangkitkan pemahaman semua orang tentang pengurangan plastik serta menciptakan lingkaran yang baik bagi lingkungan.

 

Barang yang paling menarik perhatian di situs penggalangan dana (platform crowdfunding) pada tahun 2018 adalah sebuah tas ramah lingkungan! Tidak saja mendapat dukungan dari organisasi ramah lingkungan, tetapi juga menarik perhatian media, bahkan akhirnya tercatat sebagai platform penggalangan dana dengan produk ramah lingkungan yang paling banyak mendapat acungan jempol. Daya tarik apa yang ada pada tas yang terlihat biasa-biasa saja ini hingga disukai banyak orang?

 

Tas untuk Membawa Cita-Cita

Ini yang dinamakan “tas plastik PET” yang dikembangkan oleh For Next Generation Design (selanjutnya disingkat menjadi FNG) dengan menghabiskan waktu dua tahun, semua bahan baku dari setiap tas ini 100% adalah botol plastik PET daur ulang dan 3 butir kancing kayu, sebagai upaya mengurangi penggunaan sumber daya alam.

Bahan baku botol plastik PET adalah polyethylene terephthalate (PET) yang setelah melalui daur ulang, pencucian, penghancuran, peleburan menjadi pelet polyester, kemudian melalui penarikan menjadi serat, benang dan memintalnya menjadi kain. Melalui proses ini, botol plastik PET menjadi benang botol plastik PET daur ulang yang digunakan sebagai bahan kain dalam pakaian jadi. Teknologi manufaktur daur ulang benang botol plastik PET Taiwan sudah sangat matang, serat benang ramah lingkungan ini muncul di berbagai pakaian bermerek internasional. Misalnya dalam pertandingan sepak bola piala dunia tahun 2018, pakaian olah raga yang dikenakan oleh atlet sepak bola dari 16 negara terbuat dari benang daur ulang botol plastik PET Taiwan.

Pelopor FNG, Tsai Jin-peng mengemukakan, meskipun teknologi benang daur ulang botol plastik PET Taiwan sudah matang, penggunaan benang daur ulang pada setiap produk pakaian jadi bermerek hanya sekitar 10%-50%. Tidak ada yang menggunakan hingga 100%, hal ini bukan karena teknologi yang ada belum mencapai tingkatan tersebut, melainkan karena pertimbangan modal. Setelah botol plastik PET didaur ulang, harus terlebih dulu dipilah dengan tenaga manusia, ditambah lagi proses pembuatan benang dari daur ulang botol plastik PET cukup rumit, ambang teknis yang tinggi, sehingga biaya modal pembuatan benang daur ulang botol plastik PET lebih tinggi sekitar 40% dibandingkan bahan baku dengan serat baru lain.

Sehubungan dengan modal yang dikeluarkan jauh lebih tinggi, Tsai Jin-peng bertekad ingin mempraktekkan konsep ekonomi sirkular beranggapan, hanya dengan menggunakan bahan benang daur ulang yang 100% terbuat dari bahan baku botol plastik PET, saat produk telah rusak baru dapat dikembalikan pada wujud asalnya dan kembali didaur ulang, dengan demikian baru dapat benar-benar menerapkan ekonomi sirkular, yakni konsep “cradle to cradle” (konsep industri berwawasan lingkungan yaitu suatu model dari sistem industri di mana material/bahan mengalir sesuai dengan siklus biologi). Karena itu Tsai Jin-peng berharap produk yang dirancang FNG pada saat mencapai batas waktu pemakaian, setelah rusak masih dapat didaur ulang dan kembali digunakan, tidak akan menjadi sampah, juga tidak menimbulkan beban bagi lingkungan.

Selain peduli akan lingkungan, Tsai Jin-peng juga berharap dapat membantu kaum rentan, untuk itu proyek penggalangan dana tas PET juga memasukkan rencana pembelian botol bekas dari pendaur ulang dengan persyaratan yang lebih baik. FNG bekerja sama dengan “Do You a Flavor”, sebuah perusahaan sosial yang telah lama membantu para pendaur ulang untuk membeli botol plastik PET dengan harga 5 kali lipat dari harga pasar.

Ada orang yang sempat mempertanyakan, mengapa tidak langsung menyumbangkan dana kepada pendaur ulang? Tsai Jin-peng menyampaikan, pendaur ulang kerap mendapat stigma, di balik setiap individu pendaur ulang terdapat kisah pahit. Waktu kerja staf daur ulang sangat panjang, mungkin baru mendapat beberapa ratus dolar setelah seharian penuh memungut barang daur ulang, dan mereka memilih pekerjaan tersebut karena tidak ada pilihan. Namun para pendaur ulang tetap bekerja keras dengan keringatnya untuk mendapat pemasukan, maka apabila dapat meningkatkan harga botol plastik daur ulang, memberikan dukungan bagi kaum rentan, dan memberikan imbalan yang rasional, maka tidak saja membantu ekonomi para pendaur ulang, tetapi juga sebagai sebuah penghormatan bagi mereka yang telah bekerja keras bagi kehidupannya.

Tidak ingin hanya mematok slogan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan sosial untuk pemasaran tas ramah lingkungan, Tsai Jing-peng lebih berharap rancangan tas PET dari FNG harus cantik dan fungsional, untuk itu ia berupaya keras dalam pengembangan bentuk desain tas. Selain untuk dijinjing tangan, setelah dilipat tas PET dapat berubah fungsinya menjadi tas untuk gelas. Tas PET dengan ukuran tinggi 30 cm lebih dapat dilipat hingga besarnya lebih kecil dari telapak tangan, membuatnya mudah dibawa kemana-mana. Semua bahan yang digunakan hanya benang botol PET daur ulang dan tiga butir kancing, dengan dirancang sedemikian rupa hingga dapat diubah menjadi tiga macam bentuk, posisi kancing dirancang sehingga selain mudah untuk disimpan, juga mempertimbangkan keseimbangannya saat diubah menjadi tas untuk gelas. Untuk detail-detail kecil ini ternyata harus melakukan penyesuaian 1 mm demi 1 mm, membuat tas jinjing yang kelihatan sederhana ini ternyata tidaklah mudah.
 

Dengan desain memadukan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan sosial, FNG berharap dengan mengumpulkan kekuatan semua orang dapat membawa perubahan pada generasi berikut.

Dengan desain memadukan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan sosial, FNG berharap dengan mengumpulkan kekuatan semua orang dapat membawa perubahan pada generasi berikut.
 

Mengintegrasikan Rantai Industri Tekstil

FNG resmi berdiri pada tahun 2018, tetapi tas PET perdana yang dikeluarkan sudah membuat orang terkesima, tentu saja dibalik ini adalah akumulasi pengalaman selama 20 tahun di bidang tenun dari sang pelopor Tsai Jin-peng.

Pada umumnya, kekuatan benang daur ulang lebih kurang dari benang dengan bahan yang baru, jika ingin mendapatkan kualitas produk dengan bahan benang daur ulang yang lebih kuat dari benang baru, maka harus mengandalkan pengaturan serat benang daur ulang, mencakup tebal tipisnya benang, cara penyusunan dan lainnya, juga harus terus melakukan penyesuaian, mulai dari mengatasi teknik penenunan hingga akhirnya mendapatkan tas PET dengan kekuatan berat 15 kg, anti percikan air (water repellent), dan tidak mudah kotor.

Proses pembuatan tas PET adalah penarikan serat, pemutaran menjadi benang hingga penenunan menjadi kain di pabrik tekstil, kemudian dicetak, baru digunting dan dijahit dengan mesin. Jika cara pembuatan tradisional adalah setelah kain digunting baru dicetak, tetapi karena mempertimbangkan kekhasan desain luar dari tas PET, Tsai Jing-peng berkonsultasi dengan penjahit yang memiliki lebih dari 40 tahun pengalaman, dan akhirnya mengubah pola proses tradisional.

Tsai Jin-peng mengungkapkan, pabrik yang memproduksi tas PET sebenarnya adalah bagian dari rantai produksi tekstil Taiwan yang menerima pemesanan produk bermerek internasional. Semua pabrik ini memiliki sertifikat standar daur ulang global (Global Recycled Standard/GRS) yang menunjukkan setidaknya 20% bahan dari produk yang dihasilkan adalah serat daur ulang dan juga 100% bebas polusi. Pengalaman dan hubungan dengan industri tekstil yang terakumulasi di masa lalu memungkinkan Tsai Jin-peng untuk mendapatkan pabrik dengan sertifikat GRS yang bersedia mendukung konsep FNG, bersama-sama mencoba metode dan teknologi baru, bahkan menolak beberapa pemesanan OEM untuk bersama-sama bersikeras menghasilkan produk tas dengan merek buatan Taiwan sendiri.

Memberikan pekerjaan penjahitan kepada para ibu pekerja rumahan yang memiliki mesin, merupakan upaya FNG mencoba memutarbalikkan tradisi. Pada masa lalu, saat menerima pemesanan maka bahan baku akan diantar ke pabrik Produsen Peralatan Asli (Original Equipment Manufacturer/OEM) untuk pengerjaannya, sehingga jumlah produk barang yang keluar dan jadwal produksi hanya perlu dikomunikasikan dengan pabrik OEM tersebut. Pembuatan sebuah tas meliputi penjahitan tali pegangan, kancing, menyambungkan dengan kain dan lainnya, setiap bagian membutuhkan teknologi dan mesin yang berbeda. Sebuah pabrik dapat menyelesaikan pembuatan sebuah tas, tetapi para ibu pekerja rumahan hanya memiliki satu mesin, sehingga hanya dapat mengerjakan satu bagian saja, untuk itu perlu adanya tim yang mengatur langkah dan mengantarkan produk setengah jadi ke pekerja rumahan tahap berikutnya. Layaknya pabrik-pabrik kecil yang tersebar luas di berbagai pelosok, tim ini harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk berkomunikasi, ini juga yang mengakibatkan semakin sulit mengendalikan jadwal waktu pengeluaran produk. Meskipun demikian, FNG masih tetap memilih ibu pekerja rumahan dengan harapan dapat memberikan pemasukan yang stabil bagi para ibu ini.

 

Langkah Berikut dari Tas Plastik PET

Ketika memulai penggalangan dana tas PET, meskipun dana pada proposal yang diajukan adalah NT$300 ribu, Tsai Jin-peng dengan jujur membeberkan, “Sebenarnya dana yang diperlukan mencapai NT$ 3 juta, itupun baru dapat memaksa agar proyek ini terselesaikan dengan situasi mengalami kerugian kecil.” Tetapi tidak disangka, pada akhirnya dana yang berhasil digalang sebesar NT$ 18 juta, bahkan berhasil mendapatkan keyakinan dan bantuan dari 10 ribu orang lebih. Layaknya sebuah tembakan yang tepat sasaran,  tim ini dapat mempercepat langkah kaki untuk mengimplementasikan konsep mereka.

Berkat kerja keras dari pabrik mitra dan para ibu pekerja rumahan, saat ini mereka telah menyelesaikan pengiriman 60 ribu lebih tas PET dengan lancar sesuai rencana penggalangan dana. FNG terus mengembangkan produknya, memproduksi tas kotak makanan, dan alas piknik dengan papan permainan meja. Bahan baku produk-produk ini juga 100% menggunakan benang botol plastik PET daur ulang, berharap dapat memberikan lebih banyak jalan keluar bagi botol plastik PET daur ulang.

Setelah perencanaan akuisisi yang bersahabat dengan para pendaur ulang, FNG dan Do You a Flavor bekerja sama dengan perusahaan rantai pasok minuman “Milkshop Internasional” dan perusahaan sistem daur ulang otomatis “Fun Lead Change” mengeluarkan proyek daur ulang bersahabat versi 3.0 (Recycling-Friendly Project 3.0), merencanakan penempatan mesin daur ulang otomatis di depan toko minuman. Selain botol plastik PET mereka juga menambahkan berbagai ragam gelas yang didaur ulang dan tetap terus membelinya dari para pendaur ulang dengan harga 5 kali lipat dari harga pasar. Dengan tujuan meningkatkan metode pembelian dari pendaur ulang di lokasi asal yang telah ditentukan, mesin daur ulang otomatis diharapkan dapat memperluas area pelayanan dan membantu lebih banyak pendaur ulang. Masyarakat yang menggunakan mesin daur ulang otomatis dapat mengumpulkan poin untuk ditukarkan dengan kupon potongan harga atau sebagai sumbangan sosial, mengajak masyarakat untuk bergabung dalam gerakan daur ulang dan mengurangi sampah.

Berbasis pada filosofi “Setiap pilihan kami adalah suara untuk masa depan,” FNG berkomitmen dengan benang daur ulang ramah lingkungan mengembangkan desain produk kebutuhan sehari-hari dengan kualitas tinggi dan tahan lama, dengan harapan konsumen akan menyukai produk tersebut dan menggunakannya lebih lama sehingga dapat mengurangi pembelian berlebihan, dan mengurangi konsumsi sumber daya bumi. Sedikit niat baik dari setiap orang akan menciptakan lingkaran yang lebih baik bagi lingkungan.