Kembali ke konten utama
MOE dan NCYU Luncurkan Set Buku Pelajaran Bahasa Penduduk Baru
2022-03-23
New Southbound Policy。Profesor dari Jurusan Pendidikan Taman Kanak-kanak NCYU, Yeh Yu-ching, menjelaskan keluarga adalah lingkungan terbaik untuk mempelajari bahasa ibu, dan orang tua adalah guru terbaik untuk memulai proses pembelajaran tersebut. Set buku pelajaran ini tidak hanya berupaya untuk memberi pengaruh dalam apresiasi budaya, tetapi juga saling pemahaman dan cinta kasih dalam keluarga. (Foto oleh LTN)
Profesor dari Jurusan Pendidikan Taman Kanak-kanak NCYU, Yeh Yu-ching, menjelaskan keluarga adalah lingkungan terbaik untuk mempelajari bahasa ibu, dan orang tua adalah guru terbaik untuk memulai proses pembelajaran tersebut. Set buku pelajaran ini tidak hanya berupaya untuk memberi pengaruh dalam apresiasi budaya, tetapi juga saling pemahaman dan cinta kasih dalam keluarga. (Foto oleh LTN)



Atas permintaan Kementerian Pendidikan (MOE), Universitas Nasional Chiayi (NCYU) telah melakukan pengkajian, dan menerbitkan buku pelajaran bahasa penduduk baru dalam 7 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Myanmar, dan Kamboja. Pada tanggal 22 Maret kemarin, NCYU mengadakan konferensi pers untuk memaparkan proses pengkajian dan mempromosikan buku pelajaran tersebut. Set buku pelajaran ini disusun dalam 3 tema, yaitu pembelajaran bahasa ibu, bacaan bersama keluarga, dan pewarisan budaya.
 
Menurut data dari Badan Imigrasi Nasional (NIA) sampai dengan bulan Januari 2022, terdapat lebih dari 570 ribu penduduk baru di Taiwan. Penduduk baru dari negara-negara Asia Tenggara dan negara lainnya ini telah menjadi bagian penting dalam masyarakat Taiwan. Di Taiwan, pelajaran bahasa ibu adalah mata pelajaran wajib bagi pelajar tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah.
 
Sejak tahun 2017, MOE telah meluncurkan proyek pengkajian dan promosi bahasa penduduk baru untuk pelajar prasekolah, yang bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan pelajar terhadap pembelajaran bahasa melalui desain buku pelajaran dan kegiatan. Dengan cara ini diharapkan keluarga penduduk baru memiliki kesempatan untuk mengajarkan bahasa ibu kepada anak-anak mereka, membina hubungan kekeluargaan yang harmonis antara orang tua dan anak, serta membimbing anak-anak mereka agar memiliki keunggulan di bidang budaya dan bahasa ibu, serta memiliki wawasan yang luas, dan memiliki kemampuan apresiasi terhadap keberagaman.
 
Profesor dari Jurusan Pendidikan Taman Kanak-kanak NCYU, Yeh Yu-ching, menjelaskan set buku pelajaran ini mengambil desain buku bergambar agar semakin sesuai dengan kebutuhan dialog dalam keluarga, dan gambar-gambar yang disajikan dalam buku dibuat oleh ilustrator profesional.
 
Buku pelajaran ini terdiri dari 3 set (10 buku per set), set pertama berisi dialog kehidupan sehari-hari; set kedua memiliki konten pengayaan materi yang disusun berdasarkan pada 6 tema dalam kurikulum kegiatan educare di tingkat taman kanak-kanak; dan set ketiga menghadirkan kisah-kisah mengenai hubungan dengan sesama, kemandirian, kreativitas dan imajinasi, kepedulian, serta kehidupan keluarga, untuk memperdalam kemampuan kosakata dan pemahaman konten bacaan. Bacaan tersebut juga mengandung elemen keragaman budaya, untuk memperluas pemahaman dan pengenalan identitas anak-anak penduduk baru.

Yeh Yu-ching menjelaskan keluarga adalah lingkungan terbaik untuk mempelajari bahasa ibu, dan orang tua adalah guru terbaik untuk memulai proses pembelajaran tersebut. Set buku pelajaran ini tidak hanya berupaya untuk memberi pengaruh dalam apresiasi budaya, tetapi juga saling pemahaman dan cinta kasih dalam keluarga.   
 
MOE menjelaskan buku pelajaran ini sesuai untuk dibaca bersama oleh orang tua dan anak, mulai dari usia TK hingga SD kelas 2. Dalam setiap buku terdapat desain permainan dan dialog, serta e-book yang dilengkapi audio yang dapat diakses secara online, dan permainan kosakata online. MOE berharap semakin banyak keluarga penduduk baru yang memperhatikan pembelajaran bahasa ibu, dan set buku pelajaran ini dapat mendorong orang tua penduduk baru untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran bahasa anak-anak mereka.