Pada tanggal 22 Juli 2022 Jepang mengumumkan Buku Putih Pertahanan edisi terbaru, dan kembali menegaskan posisi bahwa “Stabilitas situasi Taiwan adalah hal yang sangat penting bagi penjaminan keamanan Jepang dan stabilitas komunitas internasional”, serta “Taiwan dan Jepang sama-sama menjunjung kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum, dan Taiwan merupakan mitra penting serta sahabat yang sangat berharga bagi Jepang.”
Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyambut langkah yang diambil komunitas internasional untuk memantau situasi Selat Taiwan dan mengambil tindakan positif untuk melindungi stabilitas dan perdamaian regional. Taiwan juga bersedia untuk mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama dengan negara-negara sehaluan di seluruh dunia.
Pada bagian kata pengantar Buku Putih Pertahanan tersebut, Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, secara khusus memberikan pernyataan mengenai tindakan invasi Rusia terhadap Ukraina: “Perubahan status quo secara unilateral dengan cara paksa tidak akan pernah bisa diterima, karena hal tersebut mengguncang fondasi tatanan internasional yang didasari oleh nilai-nilai universal, yang telah mendukung perdamaian serta kesejahteraan komunitas internasional”, dan “Tiongkok telah secara jelas menunjukkan niatnya untuk mengunifikasi Taiwan secara paksa, dan hal tersebut semakin meningkatkan ketegangan regional”.
Konten tentang Taiwan dalam Buku Putih Pertahanan Jepang tahun ini meningkat tajam, dan turut mencantumkan analisis situasi militer di Selat Taiwan dan perkembangan kondisi di Selat Taiwan. Hal ini memperlihatkan perhatian besar Pemerintah Jepang terhadap situasi keamanan di Selat Taiwan.
Di tengah ekspansi otoritarianisme yang semakin menimbulkan tantangan bagi tatanan internasional, MOFA berkeinginan untuk bekerja sama dengan negara-negara sehaluan, termasuk Jepang, dalam melindungi nilai-nilai universal, stabilitas di Selat Taiwan, serta perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.