Forum Kerja Sama Industri Taiwan-Indonesia 2022 telah dilaksanakan secara paralel via konferensi video di Taipei dan Jakarta pada tanggal 19 Agustus, dan diikuti oleh lebih dari 300 orang perwakilan dari sektor industri, pemerintah, akademis, dan penelitian. Forum tahun ini membahas peluang dan pola kerja sama jangka panjang sektor industri kedua belah pihak, memperluas ruang lingkup industri, dan pertukaran internasional.
Forum diawali dengan pemutaran film pendek tentang hasil kerja sama yang telah dicapai oleh kedua belah pihak melalui forum tersebut, dan kemudian dilanjutkan dengan pidato sambutan dari Ketua Federasi Industri Nasional ROC, Yang Ying-ming, dan Ketua Komite Bilateral Taiwan KADIN, Retina Rosabai.
Wakil Direktur Biro Pengembangan Industri, Yang Chih-ching, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perindustrian RI yang telah membentuk sebuah platform pertukaran industri dengan Taiwan, dan melalui pelaksanaan forum kedua belah pihak mengintegrasikan sumber daya untuk mencapai hasil yang terbaik. Forum tahun depan akan diselenggarakan oleh Indonesia sebagai tuan rumah, dan diharapkan forum ini dapat terus menghidupkan hubungan pertukaran kedua negara, demi kemajuan bersama dan perluasan cakrawala internasional kedua belah pihak.
Forum tahun ini membahas empat ruang lingkup, yaitu perkapalan, pemrosesan logam, bioteknologi pangan, serta IoT dan elektronik, dan dilanjutkan dengan penandatanganan 5 buah MOU kerja sama. Di antaranya adalah kerja sama antara KOGI Corporation dan Abacus POS Indonesia di bidang solusi teknologi tanpa-sentuh untuk industri makanan dan minuman; IOT-APP Co Ltd dan IPB bekerja sama di bidang pelatihan SDM penyemprotan hama dengan menggunakan drone, serta pembentukan kawasan percontohan pertanian pintar; kerja sama antara ACMT dengan BPSDMI untuk mendirikan platform kerja sama industri 4.0 di bidang elektromekanis logam, dan membantu industri mesin pintar Taiwan untuk berekspansi ke Indonesia melalui jaringan aliansi ISMA.
Pelaksanaan Forum Kerja Sama Industri Taiwan-Indonesia merupakan bagian dari penerapan Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP). Pelaksanaan hasil forum akan berfokus pada industri sipil, untuk mendorong realisasi platform industri Asia Pasifik, dan kerja sama riil dengan berbagai negara melalui pengintegrasian informasi dan penghubungan sektor-sektor terkait. Semua upaya tersebut diharapkan dapat mendorong hubungan Taiwan-Indonesia, serta membantu perusahaan-perusahaan Taiwan untuk memasuki pasar Asia Pasifik.