Kembali ke konten utama
IPAC Keluarkan Pernyataan Bersama, Tegaskan Komitmen Lindungi Perdamaian dan Stabilitas di Selat Taiwan
New Southbound Policy。IPAC menyeru pemerintah berbagai negara untuk menyampaikan pesan bahwa Tiongkok akan membayar harga mahal apabila melakukan serangan militer terhadap Taiwan, serta mempertimbangkan pemberlakuan sanksi untuk menanggapi eskalasi militer yang dilakukan Tiongkok, memanfaatkan mekanisme antar pemerintah untuk menghentikan intimidasi ekonomi, demi menjaga hubungan dengan Taiwan, dan mendukung pengembangan perjanjian perdagangan dan investasi dengan Taiwan.
IPAC menyeru pemerintah berbagai negara untuk menyampaikan pesan bahwa Tiongkok akan membayar harga mahal apabila melakukan serangan militer terhadap Taiwan, serta mempertimbangkan pemberlakuan sanksi untuk menanggapi eskalasi militer yang dilakukan Tiongkok, memanfaatkan mekanisme antar pemerintah untuk menghentikan intimidasi ekonomi, demi menjaga hubungan dengan Taiwan, dan mendukung pengembangan perjanjian perdagangan dan investasi dengan Taiwan.

Pada tanggal 12-14 September 2022 Inter-Parliamentary Alliance on China (IPAC) mengadakan pertemuan di Washington DC, dan mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa di masa yang akan datang IPAC akan terus melindungi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta keamanan ekonomi perdagangan di Taiwan melalui jaringan badan legislatif yang dimiliki IPAC di berbagai negara.  

Pada bagian “Dukungan untuk Taiwan” dalam pernyataan tersebut, IPAC mengecam tindakan serangan verbal dan ancaman militer yang dilakukan Tiongkok terhadap Taiwan baru-baru ini, serta menegaskan bahwa ancaman tersebut tidak boleh diabaikan. Taiwan adalah negara demokrasi yang mencintai perdamaian, serta menjunjung kebebasan, hak asasi manusia dan supremasi hukum.  IPAC akan bersatu dengan Taiwan untuk melawan ancaman Partai Komunis Tiongkok, melindungi perdamaian, serta menentang segala bentuk perubahan status quo secara sepihak. IPAC menyeru pemerintah berbagai negara untuk menolak intimidasi militer dan ekonomi yang dilancarkan Partai Komunis Tiongkok.  

IPAC juga akan berupaya untuk mendorong anggota parlemen berkunjung ke Taiwan, meningkatkan status kantor perwakilan Taiwan di luar negeri, serta membantu Taiwan untuk berpartisipasi dalam WHO, ICAO, Interpol, dan UNFCCC.

IPAC menyeru pemerintah berbagai negara untuk menyampaikan pesan bahwa Tiongkok akan membayar harga mahal apabila melakukan serangan militer terhadap Taiwan, serta mempertimbangkan pemberlakuan sanksi untuk menanggapi eskalasi militer yang dilakukan Tiongkok, memanfaatkan mekanisme antar pemerintah untuk menghentikan intimidasi ekonomi, demi menjaga hubungan dengan Taiwan, dan mendukung pengembangan perjanjian perdagangan dan investasi dengan Taiwan.

IPAC didirikan oleh anggota parlemen lintas partai dari 29 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Ceko, Italia, Australia, Belgia, Kanada, India, Italia, Jepang, dan Lithuania, dengan misi untuk mendorong kerja sama di kalangan anggota parlemen negara-negara sehaluan, dan melalui pembentukan undang-undang yang meminta Tiongkok untuk menaati norma internasional, keamanan global, dan hak asasi manusia.  

Sejak didirikan pada bulan Juni 2020, IPAC telah berulang kali menyatakan dukungan terhadap Taiwan, termasuk mendukung Lithuania untuk menjalin hubungan dengan Taiwan, menyeru WHO untuk menerima partisipasi Taiwan dalam WHA, serta seluruh mekanisme, pertemuan dan kegiatan WHO.