Kembali ke konten utama
Wawancara Eksklusif Menlu Joseph Wu dengan CBC
New Southbound Policy。Tiongkok telah turut mencampuri konflik di perairan Laut Timur, mengirim kapal militer berpatroli di Laut Selatan, melakukan latihan militer di sebelah timur Rantai Pulau Pertama, menandatangani perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon, serta memperluas pengaruh hingga ke Sri Lanka dan Samudera Hindia. Semua hal tersebut memperlihatkan ambisi Tiongkok di seluruh dunia.
Tiongkok telah turut mencampuri konflik di perairan Laut Timur, mengirim kapal militer berpatroli di Laut Selatan, melakukan latihan militer di sebelah timur Rantai Pulau Pertama, menandatangani perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon, serta memperluas pengaruh hingga ke Sri Lanka dan Samudera Hindia. Semua hal tersebut memperlihatkan ambisi Tiongkok di seluruh dunia.

Pada tanggal 7 September 2022 dalam wawancara dengan jurnalis Canadian Broadcasting Corporation (CBC), Menlu Joseph Wu memaparkan ancaman Tiongkok, persatuan negara-negara demokrasi, serta hubungan Taiwan-Kanada. Wawancara yang bertema “Ekspansi Otoritarianisme Tiongkok” ini telah disiarkan  pada tanggal 15 September melalui program berita CBC, artikel online, dan jalur publikasi lainnya.
 
Laporan tersebut menjelaskan menjelang pertemuan antara Vladimir Putin dan Xi Jinping, Menlu Joseph Wu menjelaskan bahwa Tiongkok berniat untuk memperluas pengaruhnya secara internasional, serta melakukan ekspansi otoritarianisme ke seluruh dunia. Invasi Rusia terhadap Ukraina telah mengganggu ketenangan dan keamanan komunitas internasional, dan Tiongkok memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan Rusia. Oleh karena itu, negara-negara demokrasi harus bersatu dan melawan ekspansi otoritarianisme.    
 
Mempertahankan status quo di Selat Taiwan adalah kebijakan yang selama ini terus dilaksanakan oleh Taiwan, dan merupakan kunci bagi perdamaian dan stabilitas regional yang sesuai dengan kepentingan berbagai pihak. Namun, Tiongkok terus-menerus menyebut kebijakan “Satu Negara Dua Sistem” yang tidak diterima oleh masyarakat Taiwan, dan secara terbuka menggaungkan penggunaan aksi militer untuk melakukan unifikasi. Taiwan hanyalah satu bagian dari strategi ekspansi Tiongkok. Tiongkok telah turut mencampuri konflik di perairan Laut Timur, mengirim kapal militer berpatroli di Laut Selatan, melakukan latihan militer di sebelah timur Rantai Pulau Pertama, menandatangani perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon, serta memperluas pengaruh hingga ke Sri Lanka dan Samudera Hindia. Semua hal tersebut memperlihatkan ambisi Tiongkok di seluruh dunia.       
 
Setelah Tiongkok melakukan latihan militer di sekitar Taiwan pada awal bulan Agustus, semakin banyak pemimpin negara-negara demokrasi yang menyatakan dukungan secara konkret kepada Taiwan tanpa rasa takut terhadap Tiongkok.
 
Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan dan Kanada menjunjung kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia, serta merangkul keberagaman. Kedua negara terus mempererat kerja sama perdagangan, dan Kanada juga telah mengirim kapal militer untuk melintas di Selat Taiwan sebagai bentuk penegasan terhadap kebebasan bernavigasi di kawasan tersebut.
 
Pertemuan ICAO yang diselenggarakan tiga tahun sekali akan dilaksanakan pada akhir bulan ini di Kanada. Menlu Joseph Wu mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kanada atas dukungan terhadap partisipasi taiwan dalam ICAO dan WHO. Menlu Joseph Wu menyeru Kanada untuk turut mendukung partisipasi Taiwan dalam CPTPP. Taiwan telah memperlihatkan kemampuan untuk menaati standar tinggi perdagangan bebas, dan partisipasi Taiwan akan bermanfaat untuk mendorong hubungan perdagangan regional multilateral.