Pada tanggal 30 September 2022 Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia menyelenggarakan “Seminar GCTF mengenai Pembangunan Sistem Penerbangan Berkelanjutan: Aman dan Hijau (GCTF Seminar on Building a Sustainable Aviation System: Safe and Green). Para peserta seminar menegaskan pentingnya peningkatan hubungan kemitraan global, dan upaya yang dilakukan bersama-sama untuk mendorong keamanan penerbangan dan pembangunan berkelanjutan.
Tahun ini untuk pertama kalinya Taiwan, AS, Jepang, dan Australia menyelenggarakan kegiatan melalui platform GCTF di sela-sela pelaksanaan pertemuan ICAO, untuk berbagi pengalaman dan pencapaian di bidang keamanan penerbangan. Kegiatan ini diikuti oleh Menlu Joseph Wu; Kepala Kantor Perwakilan Taiwan di Kanada, Tseng Hou-jen; Kuasa Usaha (Charge' d'Affaires) AS untuk ICAO, Brent Christensen; Direktur Pelaksana AIT/Washington, Ingrid Larson; Kepala Japan-Taiwan Exchange Association, Izumi Hiroyasu; dan Kepala Australian Office Taipei, Jenny Bloomfield.
Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan adalah pemangku kepentingan dalam komunitas penerbangan internasional, yang menghormati ketentuan ICAO, dan terus berupaya untuk menjaga standar tertinggi keamanan penerbangan. Latihan militer yang dilakukan Tiongkok di kawasan udara dan perairan sekitar Taiwan baru-baru ini telah dengan sangat serius membahayakan keamanan penerbangan global dan regional. Hal tersebut semakin memperlihatkan ICAO harus menerima partisipasi Taiwan, agar instansi penerbangan sipil dari FIR (Flight Information Region) di seluruh dunia dapat bersama-sama melindungi keamanan penerbangan internasional.
Brent Christensen mengatakan ketidakhadiran Taiwan dalam ICAO membuat dunia tidak dapat memetik manfaat dari kontribusi Taiwan. Ingrid Larson menyampaikan Taiwan telah secara mandiri melaksanakan ketentuan ICAO, dan berperan sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam menjaga keamanan penerbangan. Amerika Serikat berkomitmen untuk terus mendukung Taiwan, dan berkontribusi bagi komunitas internasional.
Izumi Hiroyasu menjelaskan Taiwan dan Jepang adalah mitra yang dapat diandalkan dan sama-sama menjunjung demokrasi dan kebebasan. Izumi Hiroyasu memuji Biro Penerbangan Sipil Taiwan dan maskapai penerbangan Taiwan yang terus berupaya untuk mendorong keamanan penerbangan dan pembangunan berkelanjutan.
Jenny Bloomfield memberikan pengakuan terhadap upaya dan pelayanan yang dilakukan Taiwan di masa pandemi bagi kegiatan operasional penerbangan di Indo-Pasifik. Sebelum pandemi merebak, Taiwan menduduki urutan ke-11 secara global dalam bidang volume penumpang internasional. Hal tersebut membuktikan bahwa Taiwan memiliki peran penting dalam bidang penerbangan internasional.
Seminar ini diikuti oleh ratusan peserta dari 14 negara di Indo-Pasifik, benua Amerika, Eropa, Afrika, serta Uni Eropa, dan dipandu oleh Julian Spencer-Churchill dari Concordia University.