Pada tanggal 1 November kemarin Menlu Joseph Wu menyelenggarakan resepsi makan malam untuk menyambut delegasi Inter-Parliamentary Alliance on China (IPAC) di gedung Kementerian Luar Negeri.  

Delegasi tersebut dipimpin oleh ketua bersama (co-chair) IPAC merangkap Ketua Delegasi Parlemen Eropa untuk Hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok, Reinhard Butikofer. Beberapa tamu penting dalam delegasi tersebut adalah mantan Perdana Menteri Kosovo, Avdullah Hoti; Ketua Komisi Urusan Luar Negeri Parlemen Belgia, Els Van Hoof; dan Ketua Komisi Asosiasi Parlementer Uni Eropa-Ukraina, Mykola Kniazhytskyi.  

Menlu Joseph Wu menjelaskan sejak IPAC berdiri pada tahun 2020, langkah kolektif yang diambil oleh para anggota untuk telah secara efektif meningkatkan kesadaran global terhadap ancaman Tiongkok bagi tatanan internasional yang didasari oleh aturan. Kesuksesan IPAC merupakan sebuah indikasi tingginya rasa urgensi terhadap bahaya dan ancaman yang dimiliki Tiongkok bagi dunia yang bebas. 

Ketangguhan Taiwan dalam menghadapi intimidasi Tiongkok selama puluhan tahun adalah saksi bagi kekuatan demokrasi yang dimiliki Taiwan. Menlu Joseph Wu menegaskan bahwa Taiwan ingin berbagi pengalaman, khususnya dalam saat di mana demokrasi sedang mengalami serangan di seluruh dunia.

Sama seperti IPAC, Taiwan yakin ada kekuatan di dalam persatuan. Tantangan global yang menghadang saat ini mengharuskan negara-negara sehaluan untuk bekerja sama dan mengoordinasikan kebijakan, dan hal tersebut hanya bisa dilakukan melalui kekuatan legislatif.   

Kunjungan delegasi IPAC adalah sebuah peneguhan dukungan untuk Taiwan, dan pentingnya peningkatan hubungan kemitraan bagi kedua belah pihak.