Kembali ke konten utama
Taiwan Berpartisipasi dalam KTT Demokrasi 2023
New Southbound Policy。Sebagai negara yang berdiri di garis depan dalam melawan totaliterisme, Taiwan tidak akan terintimidasi oleh tekanan diplomatik, koersi ekonomi, maupun ancaman militer. Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara sehaluan untuk meningkatkan demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelola pemerintahan yang baik dalam komunitas internasional.
Sebagai negara yang berdiri di garis depan dalam melawan totaliterisme, Taiwan tidak akan terintimidasi oleh tekanan diplomatik, koersi ekonomi, maupun ancaman militer. Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara sehaluan untuk meningkatkan demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelola pemerintahan yang baik dalam komunitas internasional.

Kepala Yuan Pengawas, Chen Chu, serta Menteri Urusan Digital, Audrey Tang, dan Kepala Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei (TECO) di Amerika Serikat, Hsiao Bi-khim, memaparkan komitmen Taiwan untuk meningkatkan ketahanan demokrasi global dalam Summit for Democracy 2023.

Pertemuan tersebut diselenggarakan pada tanggal 28-30 Maret 2023 atas kerja sama oleh Kosta Rika, Korea Selatan, Zambia, Belanda dan Amerika Serikat, dan diikuti oleh para pemimpin dan perwakilan dari negara-negara demokrasi di seluruh dunia.
 
Chen Chu mengeluarkan sebuah pernyataan berisi pemaparan mengenai pencapaian Taiwan selama setahun terakhir, dan melalui video mengemukakan pentingnya demokrasi dalam mewujudkan kesejahteraan, keadilan, hak-hak sipil, dan kepemimpinan perempuan. 
 
Menteri Urusan Digital, Audrey Tang, menyampaikan pidato melalui video dan memperkenalkan sebuah sesi tentang interaksi antara demokrasi, teknologi, dan hak asasi manusia. Audrey Tang menguraikan upaya Taiwan untuk memperkuat ketahanan digital serta memastikan masyarakat yang bebas, terbuka, dan beragam.
 
Kementerian Luar Negeri (MOFA) menyampaikan Hsiao Bi-khim turut berpartisipasi dalam pertemuan tersebut melalui video, dan menggambarkan tekad Taiwan dalam menegakkan nilai-nilai demokrasi, dan melawan ekspansi otoriter.
 
Sebagai negara yang berdiri di garis depan dalam melawan totaliterisme, Taiwan tidak akan terintimidasi oleh tekanan diplomatik, koersi ekonomi, maupun ancaman militer. Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara sehaluan untuk meningkatkan demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelola pemerintahan yang baik dalam komunitas internasional.