Satu hari sebelum pelaksanaan pertemuan WHA ke-76, sebanyak 6.000 pejabat dari badan eksekutif dan legislatif, serta lembaga medis, akademisi, dan lembaga sosial di lebih dari 70 negara telah menyatakan dukungan terhadap partisipasi Taiwan dalam WHO dan WHA. Dukungan disampaikan melalui surat terbuka, pernyataan terbuka, pengiriman surat secara individu, penyampaian saran, pelolosan resolusi dan RUU, tanya-jawab dalam parlemen, film pendek, parade, dan lain-lain.
12 negara sahabat diplomatik Taiwan telah mengajukan proposal “Mengundang Taiwan sebagai pengamat untuk berpartisipasi dalam WHA” kepada Sekretariat WHO, dan meminta agar isu tersebut dimasukkan ke dalam “materi tambahan” dalam agenda pertemuan WHA kali ini.
Beberapa pejabat tinggi dari negara sahabat diplomatik yang telah menyuarakan dukungan bagi Taiwan antara lain Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei; Perdana Menteri Saint Vincent dan Grenadines, Ralph Gonsalves; Wakil Perdana Menteri Saint Kitts dan Nevis, Geoffrey Hanley; dan Menteri Luar Negeri Kepulauan Marshall, Kitalang Kabua.
Selain itu, Komisi Luar Negeri DPR Amerika Serikat baru-baru ini telah meloloskan RUU dukungan terhadap partisipasi internasional Taiwan; Parlemen Jerman selama dua tahun berturut-turut meloloskan resolusi dukungan terhadap partisipasi Taiwan sebagai pengamat dalam WHA dan WHO; Senat Republik Ceko untuk ketiga kalinya meloloskan resolusi dukungan terhadap partisipasi Taiwan dalam WHO dan organisasi internasional lainnya.
Tahun ini pesan dengan tanda pagar “#TaiwanCanHelp”, “LetTaiwanHelp”, “LetTaiwanIn” dan “WHONeedsTaiwan” telah meraih sambutan luas di seluruh dunia. Dalam kurun waktu satu minggu, lebih dari 3.000 orang dari 50 negara telah menyuarakan dukungan untuk Taiwan melalui berbagai media sosial.
Meningkatnya jumlah suara dukungan komunitas internasional terhadap partisipasi Taiwan dalam WHA menunjukkan bahwa berbagai negara semakin memahami urgensi dan pentingnya partisipasi Taiwan dalam WHO. Partisipasi internasional Taiwan terus-menerus menghadapi tekanan disertai niat jahat dari Tiongkok. Kebohongan yang disebarkan Tiongkok dengan menyatakan bahwa Tiongkok menjaga kesehatan masyarakat Taiwan, semakin membuat berbagai negara melihat pentingnya partisipasi Taiwan dalam WHO.
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menyeru WHO untuk merealisasikan misi dan semangat “Health For All”, mendengar suara dukungan terhadap Taiwan yang disampaikan oleh berbagai pihak, dan segera menerima keikutsertaan Taiwan dalam WHA dan WHO secara bermartabat, dengan asas kesetaraan.