Setelah pandemi mereda, kegiatan tatap muka Komisi Konsultasi Asia Tenggara, yang telah terhenti selama 3 tahun, kembali diselenggarakan di Museum Nasional Taiwan pada tanggal 30 Mei kemarin. Kegiatan tahun ini dihadiri oleh 15 anggota komisi konsultasi dari 10 negara, yaitu Taiwan, Malaysia, Thailand, Singapura, Indonesia, Myanmar, Laos, Filipina, Vietnam, India, dan Selandia Baru.
Wakil Menteri Kebudayaan Sue Wang mengucapkan terima kasih kepada para anggota komisi yang telah berjuang mengatasi berbagai hambatan di masa pandemi dengan kekuatan seni, dan melaksanakan 16 proyek pertukaran, seperti melakukan kegiatan pertukaran kelompok seniman Taiwan dan Thailand secara online; menciptakan versi bahasa Mandarin-Inggris buku sejarah seni dan kuratorial seni kontemporer Taiwan dan Filipina, kemudian membangun arsip seni lintas negara; dan memfasilitasi pertukaran musik tradisional antara Taiwan dan Vietnam.
Tema utama kegiatan tahun ini adalah "We ART together" (Kita Berseni Bersama). Dalam rangkaian kegiatan tersebut, penyelenggara mengadakan empat forum budaya, dan mengundang anggota Komisi Konsultasi Asia Tenggara ke-5 untuk membahas "Prospek Pertukaran Budaya Pasca-Pandemi".
Dalam kesempatan tersebut para anggota komisi memaparkan hasil pelaksanaan proyek selama pandemi, mengundang grup musik "Young Talent Orchestra" dari Universitas Seni Nasional Taipei untuk menyuguhkan penampilan, dan menyelenggarakan seminar dengan tema "Promosi Seni Tradisional", "Narasi dalam Era Perubahan", dan "Konektivitas Internasional Melalui Festival Seni". Semua hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperdalam pertukaran seni dan budaya di masa depan antara Taiwan dengan negara-negara mitra Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP).
Sue Wang menyatakan sejalan dengan kebijakan NSP, Kementerian Kebudayaan (MOC) secara aktif mendorong pertukaran dua arah dalam bidang seni dan budaya, seni visual, pertunjukan seni, audiovisual, serta penerjemahan dan penerbitan literatur dengan negara-negara NSP.
Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain meluncurkan program subsidi untuk mendorong pertukaran dengan negara NSP, yang hingga saat ini telah mendukung 219 kelompok seni dan budaya untuk melakukan pertukaran dua arah ke Asia Tenggara, Asia Selatan, Australia dan Selandia Baru; dalam tiga tahun terakhir, membimbing pelaku industri untuk memperkenalkan 1.112 film Taiwan dengan pembeli di negara-negara mitra NSP; mendorong penerjemahan karya sastra Taiwan ke dalam bahasa Thailand, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Tamil, dan lain-lain. Selain itu, untuk memperluas pengenalan terhadap budaya Taiwan di wilayah Indo-Pasifik, selain di Malaysia dan Thailand, pada tahun 2020 MOC juga telah membuka divisi perwakilan budaya di India dan Sydney.
