Kembali ke konten utama
Segelas Produk Istimewa Keunikan Minuman Kocok Taiwan
2023-08-21

Warga Taiwan yang secara tradisional membudidaya dan memproduksi teh, kini menawan hati dunia dengan kreativitas minuman kocok.

Warga Taiwan yang secara tradisional membudidaya dan memproduksi teh, kini menawan hati dunia dengan kreativitas minuman kocok.
 

Gerai minuman kocok menjamur di berbagai pelosok Taiwan. Dengan keunikan tersendiri, toko-toko ini menjual minuman yang kaya akan kreativitas. Mari kita lihat bagaimana minuman kocok Taiwan di mulai dari dalam negeri hingga menyebar ke seluruh dunia.

 

Berdasarkan statistik Kementerian Ekonomi, omzet toko minuman di Taiwan melampaui NT$ 100 miliar pada tahun 2022, sementara menurut pengumuman dari Kementerian Keuangan tercatat ada 28.000 gerai minuman di seluruh Taiwan pada November 2022. Kepadatan toko-toko minuman ini sungguh mengejutkan.

Warga Taiwan yang membudidaya, memproduksi dan minum teh sejak dulu, juga sudah sejak lama memiliki kebiasaan menyeduh teh panas. Bagaimana fenomena mereka mengubahnya menjadi minuman dingin yang muncul dalam beberapa dekade terakhir, dengan menambahkan berbagai ragam bahan, menciptakan variasi rasa tak terbatas sehingga menawan hati banyak orang.

 

Aroma dari Benturan

Perintis Chui Shui Tang, Liu Han-jie mengenang bahwa ayahnya, seorang praktisi medis, selalu sibuk mengkhawatirkan pasiennya. Hanya ketika menyeduh teh, ayahnya baru kelihatan gembira dan relaks, sehingga dalam hatinya tertanam citra  “minum teh adalah hal sangat membahagiakan.”

Bermula dari cintanya pada teh, Liu Han-jie mengunjungi daerah penghasil teh di seluruh dunia untuk mendapatkan pengetahuan mendalam tentang teh. Melalui penelitian dari segi sejarah dan geografis, Liu Han-jie yakin dirinya bisa berkarir dengan sukses dalam bisnis teh. Akan tetapi, persepsi masyarakat Taiwan bahwa pembuatan teh dengan peralatan dan ritual yang rumit hanya disukai orang berusia lanjut, sedangkan anak-anak muda lebih memilih ke toko es atau restoran ala barat untuk makan es dan minuman bersoda. Bagaimana mengembalikan teh ke dalam kehidupan generasi muda, menjadi tantangan besar baginya.

Pada suatu saat Liu Han-jie berkunjung ke Jepang, melihat seorang barista membuat es kopi untuk temannya. Pertama-tama dia menyeduh kopi dengan hati-hati dalam panci vakum, kemudian menuangkannya ke dalam pengocok koktail, memasukkan es, dan mengocoknya untuk menghasilkan minuman es kopi. Liu Han-jie kemudian meminta sang barista menggunakan metode yang sama untuk membuat es teh, tetapi dia menolak dan menegaskan bahwa teh harus diminum panas. Terdorong semangat tidak ingin kalah, sekembalinya di Taiwan, Liu mencobanya sendiri, ini adalah awal dari teh kocok “bubble tea” yang kita semua kenal sekarang.

Liu Han-jie membuka Yanghsien Tea Shop pada tahun 1983. Selain menjual peralatan minum teh, toko tersebut memiliki sebuah bar kecil yang memfitur minuman teh yang dikocok dengan tangan. Hasilnya, ternyata pelanggan mulai jatuh cinta dengan es teh dan zona bar minuman dinginpun semakin besar. Dia yang merasakan potensi komersial dari minuman es teh, membeli sebuah properti di Jalan Siwei Taichung dan mendirikan Chun Shui Tang, sejak itulah mengubah goresan budaya minum teh di Taiwan.
 

Direktur Pelaksana Grup Teh Chun Shui, Angela Liu mulai minum teh sejak kecil. Menurutnya, setiap minuman yang dikocok dengan tangan mengandung banyak ide inovatif, mencerminkan elastisitas dan kemampuan masyarakat Taiwan, juga mewakili kekuatan lembut Taiwan sendiri.

Direktur Pelaksana Grup Teh Chun Shui, Angela Liu mulai minum teh sejak kecil. Menurutnya, setiap minuman yang dikocok dengan tangan mengandung banyak ide inovatif, mencerminkan elastisitas dan kemampuan masyarakat Taiwan, juga mewakili kekuatan lembut Taiwan sendiri.
 

Pesona Minuman Kocok

Apa sebenarnya yang membuat es teh yang dikocok dengan tangan begitu berbeda dari minuman teh yang hanya ditambah es batu? Direktur Pelaksana Grup Teh Chun Shui, Angela Liu menjelaskan bahwa benturan antara es batu dan teh dalam proses mengocok akan menyatukan keduanya dan menghasilkan gelembung berbusa yang mengubah karakter serta rasa minuman. Busa yang lembut ini memperkaya tekstur teh, dan merupakan rahasia pesona minuman yang dikocok dengan tangan.

Minuman kocok telah membentuk budaya minuman khas di Taiwan, di antaranya teh susu mutiara (juga dikenal sebagai teh boba) dianggap sebagai minuman paling klasik. Angela Liu yang merupakan pengelola generasi kedua Chun Shui Tang sambil tersenyum mengatakan, konsep teh boba tidak muncul dengan begitu saja, ayahnya sebenarnya terinspirasi oleh sejarah teh. Mengetahui bahwa orang zaman dulu biasa memasukkan manisan buah dan ketumbar ke dalam teh mereka, Liu Han-jie mengundang rekan-rekannya untuk memikirkan bahan mana yang paling menarik untuk selera modern. Sebagai eksperimen, Lin Xiu-hui, manajer toko saat itu dan kini direktur R&D Grup Teh Chun Shui, memasukkan boba atau bola tapioka favoritnya ke dalam teh susu, yang ternyata cocok sekali. Angela Liu menyampaikan, pada waktu itu, hampir semua topping es serut yang bisa mereka dapatkan sudah dicoba, akhirnya diputuskan bahwa boba dengan teksturnya yang unik adalah yang paling cocok untuk minuman kocok. Untuk itu, “asal-usul teh susu mutiara itu ada cikal bakalnya,” tutur Liu.

 

Membangun Ruang Estetika untuk Teh

Bagi Liu Han-jie, kedai teh adalah surga di bumi, utopia di perkotaan. Liu ingin Chun Shui Tang mewarisi cita-cita keramahtamahan sastrawan dalam budaya Tiongkok kuno.

Oleh karena itu, dia berusaha menciptakan suasana yang romantis di kedai tehnya. Sebuah karya kaligrafi yang menampilkan teks dari kitab “Teh Klasik” dan kumpulan foto dan lukisan ditemukan di atas dinding pintu masuk, sementara berbagai sudut kedai selalu dihiasi dengan bunga segar dalam vas. Sambil duduk dan menikmati minuman buatan tangan di kursi dan meja kayu solid yang menenangkan hati, seseorang akan menemukan dirinya tenggelam dalam keanggunan budaya Oriental.

Chun Shui Tang telah mendorong tren minuman kocok di Taiwan, teh boba kini menjadi minuman wajib bagi wisatawan mancanegara yang datang ke Taiwan. Untuk selanjutnya mempromosikan budaya minuman kocok, Chun Shui Tang merancang kegiatan DIY, mengundang warga untuk mengenal jenis teh dan produksi boba, dan semua dapat menyelami sendiri seni di balik pembuatan minuman kocok bubble tea atau teh susu mutiara sendiri dengan pengocok koktail.
 

Di bawah pimpinan General Manager Peter Huang (kelima dari kiri), Milksha berupaya untuk memproduksi minuman sehat dan lezat yang cocok bahkan untuk anak-anak.

Di bawah pimpinan General Manager Peter Huang (kelima dari kiri), Milksha berupaya untuk memproduksi minuman sehat dan lezat yang cocok bahkan untuk anak-anak.
 

Jerih Payah di Belakang Minuman

Hampir semua toko minuman di Taiwan menawarkan menu berbasis susu segar. Meskipun sekarang sudah umum, resep susu masih langka sekitar satu dekade yang lalu. Milksha, rantai toko minuman yang berasal dari Tainan, telah memupuk segmen pasar baru ini sejak awal 2004 dengan berfokus pada minuman susu segar. General Manager Milksha, Peter Huang mengatakan bahwa di zaman ketika pelanggan lebih mementingkan nilai daripada kualitas, merek yang berspesialisasi dalam susu segar merupakan sesuatu yang unik, tapi Milksha harus memikirkan cara untuk memicu minat pada produknya yang dijual dengan harga 40% lebih mahal.

Solusi Huang adalah untuk terus memastikan kualitas produk minuman sambil menyempurnakan tampilan fisik tokonya. Idenya adalah membuat pelanggan merasakan nilainya. Pada saat sebagian besar toko lain memilih untuk memasang meja baja stainless, Milksha memanfaatkan tekstur kayu serta warna alami seperti hijau dan abu-abu dalam desain tokonya.

Milksha yang selalu bersikeras dengan bahan-bahan alami, berhasil mengembangkan “Mutiara” yakni bola tapioka atau boba putih tanpa menggunakan pewarna atau pengawet apa pun. Sementara gerakan “dari ladang pertanian ke meja makan” mendapatkan daya tarik di seluruh dunia, Milksha percaya pada konsep “dari ladang pertanian ke cangkir minum” dengan penegasan pada bahan makanan utuh. Minuman populer “es talas susu”, misalnya, dibuat dengan talas segar yang dimasak dan dihaluskan secara manual setiap hari sebelum dicampur dengan susu. Sama halnya, gula merah juga dimasak secara terpisah di setiap toko. “Ketika meminumnya, Anda akan mendeteksi aroma gula terbakar. Rasanya sangat istimewa,” kata Peter Huang.

Di bawah pimpinan Peter Huang, Milksha selalu berupaya untuk memproduksi minuman sehat dan lezat yang aman bahkan untuk anak-anak. Saat masyarakat semakin sadar akan masalah keamanan pangan, Milksha berkembang semakin kuat dan kini memiliki lebih dari 260 gerai di seluruh Taiwan. Dua minumannya yaitu “es talas susu” dan “es kakao Valrhona susu” meraih penghargaan bintang tiga di A.A. Taste Awards, pada Februari 2023,

 

Minuman dengan Desain Taiwan

Minuman kocok di Taiwan menjadi semakin bervariasi. Tidak hanya rasanya harus enak dan terdiri dari bahan-bahan alami, tetapi juga harus terlihat menarik.

Didirikan pada tahun 2014, “Chun Fun How” memikat pelanggan dalam dan luar negeri dengan cangkirnya yang menarik. Pendiri Lin Chun-chen dan Canny Lee tidak hanya mengembangkan minuman, tetapi juga bercita-cita untuk meluncurkan Chun Fun How ke seluruh dunia sebagai merek asli Taiwan.

Chun Fun How berupaya memberikan kenikmatan visual dan rasa melalui minumannya. Serangkaian cangkir dengan pola bunga berwarna-warni dirancang untuk menghadirkan ketenangan hati konsumen. Cangkir bunga persik, misalnya, dimaksudkan untuk membawa keberuntungan, baik dalam konteks pekerjaan maupun hubungan.

Lin dan Lee sangat mencintai budaya Taiwan. Keduanya mengembangkan cangkir yang menampilkan desain fauna asli Taiwan, antara lain beruang hitam Formosa, rusa sika Formosa dan babi hutan, yang terjalin dengan motif asli dan elemen budaya lokal lainnya seperti tato penduduk asli Taiwan. Berdasarkan cinta pada tempat kelahirannya, Lin Chun-chen juga merilis cangkir khusus yang terinspirasi oleh tempat-tempat atraksi di Kota Tainan seperti Benteng Zeelandia dan Kuil Konfusius. Menurutnya, cangkir khas Taiwan ini sangat populer di cabang luar negeri Chun Fun How.

Setiap kali sebuah cabang dibuka di luar negeri, Chun Fun How mendesain cangkir baru untuk merayakan budaya tempat itu. Misalnya, untuk menandai pembukaan toko di Distrik Central Hong Kong, sebuah cangkir diluncurkan dengan motif karakteristik Hong Kong seperti kereta trem, rambu jalan dan toko pegadaian, dan dirancang dengan motif botani yang dihadirkan dengan garis-garis keemasan berlatar belakang hitam, membuat desainnya terlihat sangat berkelas. Chun Fun How menggunakan cangkir-cangkir yang terinspirasi secara lokal ini di semua tokonya, membuat setiap pelanggan selalu merasa terkesima dengan setiap minuman.
 

Lin Chun-chen (kiri) dan Canny Lee (kanan) mendirikan Chun Fun How dengan tujuan untuk memperkenalkan merek minuman kocok Taiwan ke dunia yang lebih luas.

Lin Chun-chen (kiri) dan Canny Lee (kanan) mendirikan Chun Fun How dengan tujuan untuk memperkenalkan merek minuman kocok Taiwan ke dunia yang lebih luas.
 

Minuman Kocok Taiwan Melangkah ke Dunia

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa merek minuman kocok Taiwan telah merambah pasar luar negeri, seperti Chun Shui Tang menghadirkan kedai teh yang membanggakan layanan yang cermat di Jepang dan Hong Kong. Cangkir-cangkir Chun Fun How yang dirancang dengan indah dan hidangan minuman populer “teh leci giok dengan aloe vera” telah menarik perhatian calon pewaralaba dari Singapura, Vancouver dan Inggris. Milksha yang memiliki cabang di Hong Kong, Inggris, Australia dan Filipina, bekerja sama dengan grup multinasional Jollibee Foods Corporation yang berbasis di Filipina untuk memperluas bisnisnya ke Amerika Serikat, bertekad untuk memperluas jangkauan minuman kocok Taiwan dan mengundang semuanya untuk mencicipi cita rasa kebahagiaan dalam kehidupan.

 

MORE

Segelas Produk Istimewa Keunikan Minuman Kocok Taiwan