Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS) ke-18 yang berlangsung pada tanggal 7 September 2023 di Jakarta, Indonesia, Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, kembali menegaskan pentingnya melindungi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Selain itu, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, di sela-sela KTT Asia Timur, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, juga menyuarakan kekhawatiran terkait masalah keamanan di Taiwan dan Laut Selatan.
Pada tanggal 6 September, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, juga menghadiri KTT ASEAN-Jepang di Indonesia, dan kembali menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Sebelumnya pada tanggal 18 Agustus dalam pertemuan tingkat tinggi AS, Jepang dan Korea Selatan di Camp David, PM Fumio Kishida juga telah menyatakan dukungan tegas secara terbuka terkait perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Fumio Kishida juga menyatakan kekhawatiran terhadap situasi di Laut Timur dan Laut Selatan, serta menekankan, "Tidak akan membiarkan pihak mana pun di dunia yang berupaya untuk mengubah status quo dengan kekerasan secara sepihak." Pertemuan ini diakhiri dengan pernyataan bersama berisi peningkatan hubungan Jepang-ASEAN menjadi "hubungan kemitraan strategis komprehensif."
Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah beberapa kali meningkatkan ancaman dan intimidasi militer terhadap Taiwan. Hal ini merupakan tantangan serius bagi keamanan di Selat Taiwan dan wilayah sekitarnya, dan telah menimbulkan kekhawatiran bagi komunitas internasional. Taiwan dan Jepang terletak berdekatan secara geografis, dan sama-sama menjunjung nilai-nilai demokrasi dan kebebasan. Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara sehaluan, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia untuk melindungi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.