
Pada tanggal 25 Oktober 2023, Badan Imigrasi Nasional (NIA) mengadakan "Konferensi Internasional Pengelolaan Perbatasan" di Taoyuan. Konferensi ini adalah pertemuan pertama setelah tiga tahun sejak pandemi COVID-19.
Pertemuan kali ini mengangkat dua topik utama, yaitu "Kerja Sama Internasional dalam Penegakan Hukum Perbatasan" dan "Penggunaan Teknologi dalam Pengelolaan Perbatasan." Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 130 perwakilan dari lembaga pemerintah, maskapai penerbangan, serta pakar dan akademisi dari dalam dan luar negeri. Dalam kesempatan ini, para peserta berbagi pengalaman dalam sistem pengelolaan perbatasan, pemberantasan penyelundupan ilegal, dan teknologi terbaru dalam pemeriksaan masuk dan keluar perbatasan.
Narasumber yang hadir dalam pertemuan ini antara lain perwakilan dari pejabat penegak hukum imigrasi Badan Investigasi Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Konsulat Jenderal Kanada di Hong Kong, dan Kantor Perwakilan Belanda di Taiwan.
Program sorotan tahun ini adalah diskusi mekanisme kerja sama yang berkaitan dengan proses imigrasi "Single Token" yang bebas sentuhan dan yang sangat sesuai untuk era pasca-pandemi.
Dalam konferensi ini, NIA memperlihatkan tes pengenalan wajah, di mana peserta diberikan waktu terbatas untuk membandingkan apakah orang dalam dua buah foto yang ditampilkan adalah orang yang sama. Hal ini bertujuan untuk memaparkan tugas harian petugas imigrasi yang harus dengan cepat mengenali perbedaan wajah calon penumpang. Untuk melakukan tugas ini diperlukan akumulasi keahlian dan pengalaman profesional. Para peserta juga dapat melihat bahwa ada banyak sekali orang yang sangat mirip di dunia ini, bagaikan saudara kembar yang berbeda orang tua.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Wu Tang-an, menyoroti bahwa peningkatan pengelolaan arus lalu lintas manusia yang masuk dan keluar, serta peningkatan efisiensi pemeriksaan penumpang telah menjadi topik penting dalam pengelolaan perbatasan. Mulai dari pembangunan generasi pertama sistem pemeriksaan otomatis e-Gate pada tahun 2011, dengan penggunaan identifikasi ciri biologis untuk mengidentifikasi identitas penumpang. Saat ini, sistem generasi ketiga telah memungkinkan orang yang memenuhi persyaratan untuk melakukan pendaftaran mandiri di pintu masuk, dan dapat digunakan oleh penumpang yang datang untuk keluar dari imigrasi. Metode ini telah secara efektif mempersingkat waktu pemeriksaan masuk dan keluar bagi penumpang.