Kembali ke konten utama
Pejabat Tinggi Kemlu AS, Jepang, Korsel: Perdamaian di Selat Taiwan Berkaitan Erat dengan Kemakmuran Global
New Southbound Policy。MOFA menjelaskan Tiongkok berusaha memengaruhi pemilihan presiden dan legislatif di Taiwan yang akan segera dilaksanakan melalui koersi ekonomi, perang kognitif, dan taktik zona abu-abu lainnya. Perilaku tersebut telah menimbulkan tantangan serius bagi keamanan regional dan menimbulkan kekhawatiran dalam komunitas internasional.
MOFA menjelaskan Tiongkok berusaha memengaruhi pemilihan presiden dan legislatif di Taiwan yang akan segera dilaksanakan melalui koersi ekonomi, perang kognitif, dan taktik zona abu-abu lainnya. Perilaku tersebut telah menimbulkan tantangan serius bagi keamanan regional dan menimbulkan kekhawatiran dalam komunitas internasional.

Kementerian Luar Negeri (MOFA) mengucapkan terima kasih atas pernyataan dukungan terhadap Taiwan yang disampaikan oleh pejabat tinggi kementerian luar negeri Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan seusai pertemuan di Washington DC pada tanggal 6 Januari 2024.
 
Pernyataan tersebut dirilis satu hari setelah pembukaan “Dialog Indo-Pasifik Trilateral Amerika Serikat, Jepang, dan Republik Korea”, yang dihadiri oleh Asisten Kementerian Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel J. Kritenbrink, Deputi Menteri/Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Jepang Kobe Yasuhiro, dan Deputi Menteri Korea Selatan Chung Byung-won.
 
Ketiga negara mitra tersebut memperhatikan perkembangan situasi yang mengkhawatirkan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk peningkatan perilaku membahayakan Tiongkok baru-baru ini yang tanpa memiliki dasar hukum mengklaim kawasan perairan di Laut China Selatan.
 
Dalam pertemuan tersebut, pejabat senior AS, Jepang dan Korsel menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keamanan dan kemakmuran dalam komunitas internasional, dan menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekuatan atau paksaan di perairan regional mana pun.
 
Pernyataan ini adalah kelanjutan dari penegasan serupa yang diungkapkan dalam Prinsip Camp David yang dirilis setelah pertemuan tingkat tinggi trilateral pada tanggal 18 Agustus di negara bagian Maryland AS antara Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
 
MOFA menjelaskan Tiongkok berusaha memengaruhi pemilihan presiden dan legislatif di Taiwan yang akan segera dilaksanakan melalui koersi ekonomi, perang kognitif, dan taktik zona abu-abu lainnya. Perilaku tersebut telah menimbulkan tantangan serius bagi keamanan regional dan menimbulkan kekhawatiran dalam komunitas internasional.
 
Pernyataan kali ini juga menunjukkan bahwa perlindungan bagi perdamaian dan stabilitas di selat Taiwan adalah konsensus global, dan pemerintah akan terus bekerja sama dengan AS, Jepang, Korea Selatan dan mitra sehaluan lainnya untuk melindungi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik.