Upaya mendorong partisipasi Taiwan dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) adalah kebijakan penting nasional.
 
Demi memaksimalkan dan memperkuat interaksi dengan negara-negara anggota CPTPP, Kementerian Luar Negeri (MOFA) melalui kantor perwakilan di Malaysia bekerja sama dengan wadah pemikir setempat “IDEAS” beberapa waktu yang lalu menyelenggarakan kegiatan diskusi dan seminar CPTPP yang dihadiri oleh para pelaku industri, akademisi, dan pejabat instansi pemerintah.
 
Kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan bahwa keanggotaan Taiwan dalam CPTPP dapat meningkatkan perkembangan ekonomi Malaysia, memperkuat ketahanan rantai pasok regional, dan bersifat saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
 
Salah satu pembicara dalam kegiatan ini yaitu Wakil Direktur Institut Penelitian Ekonomi Chung-hua, Yan Hui-hsin, menjelaskan saat ini melalui strategi “China+1” perusahaan Taiwan sedang mencari lokasi investasi baru dan melakukan perencanaan jalur produksi di luar Tiongkok.
 
Jika Taiwan dan Malaysia dapat memanfaatkan peluang ini untuk menandatangani perjanjian perdagangan bilateral atau mendukung keanggotaan Taiwan di CPTPP, hal ini dapat mengurangi hambatan perdagangan seperti tarif dan non-tarif, membantu kerja sama industri di bidang semikonduktor antara kedua belah pihak, serta memastikan stabilitas sistem rantai pasok industri.
 
Keikutsertaan dalam CPTPP memerlukan keputusan berdasarkan konsensus para anggota, sehingga dukungan dari setiap anggota adalah hal yang sangat krusial. Pemerintah akan terus menyampaikan kepada negara-negara anggota bahwa Taiwan telah memenuhi standar dan ketentuan tinggi CPTPP, serta memaparkan pentingnya keanggotaan Taiwan dari perspektif perkembangan keseluruhan CPTPP, dan hubungan saling menguntungkan dalam pengembangan ekonomi dan perdagangan bilateral di masa depan.