Kepala Kantor Perwakilan Taiwan untuk Uni Eropa dan Belgia, Lee Chun, menegaskan pentingnya industri semikonduktor Taiwan serta menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas lintas selat berkaitan erat dengan kemakmuran ekonomi global.
 
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Lee Chun ketika masih menjabat sebagai wakil menteri luar negeri dalam sebuah wawancara eksklusif pada bulan lalu dengan jurnalis stasiun televisi Belanda NOS. Wawancara tersebut telah disiarkan pada tanggal 2 Maret 2024.
 
Meskipun lebih dari 90 persen chip mutakhir dunia diproduksi di Taiwan, negara-negara seperti Jerman, Jepang, dan AS sedang bersaing agar Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) membuka pabrik di negara mereka, untuk mempercepat desentralisasi rantai pasok global.
 
Kekuatan sektor semikonduktor Taiwan tidak hanya terletak pada teknologi mutakhir, tetapi juga dalam kepercayaan dari mitra-mitra perdagangan. Tiongkok tidak akan memperoleh tingkat kepercayaan serupa meskipun dapat melakukan investasi keuangan yang besar.
 
Hal yang menekan Tiongkok untuk tidak menyerang Taiwan adalah nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, bukan hanya semikonduktor. Lee Chun menambahkan bahwa kemungkinan Tiongkok melakukan tindakan militer saat ini tidak tinggi karena masalah ekonomi dan sosial domestik yang sedang berlangsung.
 
Namun, jika konflik pecah di Selat Taiwan atau Tiongkok memberlakukan blokade terhadap Taiwan, baik perekonomian Eropa maupun dunia akan terkena dampak serius. Lee Chun mendesak negara-negara demokrasi untuk bekerja sama lebih erat demi meningkatkan potensi sanksi yang akan dialami Tiongkok jika menginvasi Taiwan.