Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menyambut baik pernyataan Menteri Luar Negeri Australia dan Selandia Baru yang disampaikan baru-baru ini mengenai pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
 
Pada tanggal 20 Maret 2024 seusai “Dialog Strategis dan Urusan Luar Negeri Australia-Tiongkok” ke-7 dilaksanakan di Canberra, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyatakan bahwa Australia menyampaikan keprihatinan serius terhadap tindakan berbahaya Beijing di perairan sekitarnya, dan menegaskan kembali dukungan Australia terhadap perdamaian dan stabilitas lintas selat dan regional.
 
Pemerintah Australia telah menegaskan kembali penolakannya terhadap perubahan status quo lintas selat secara sepihak melalui pembicaraan tingkat tinggi dengan berbagai negara termasuk Prancis, Jepang, Selandia Baru, Filipina, Inggris, dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pada bulan November lalu ketika berkunjung ke Tiongkok.
 
Pernyataan senada juga dikeluarkan oleh pemerintah Selandia Baru setelah Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters,  bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, pada tanggal 18 Maret 2024 di Wellington. Dalam pernyataan itu, Selandia Baru menyuarakan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dan Selat Taiwan.
 
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menjelaskan bahwa isu perdamaian di Selat Taiwan juga ditegaskan dalam pernyataan bersama yang dirilis seusai rapat “Konsultasi Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Australia-Selandia Baru” yang dilaksanakan pada bulan Februari.
 
Taiwan akan terus bekerja dengan mitra-mitra sehaluan untuk menjaga keamanan lintas selat dan regional sambil memperluas keikutsertaan Taiwan secara global. Pemerintah bertekad untuk mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan melindungi tatanan internasional berbasis aturan.