Kembali ke konten utama
Wawancara Eksklusif Menlu Joseph Wu dengan The New York Times
New Southbound Policy。Jika Ukraina takluk, Tiongkok akan melihatnya sebagai kelemahan di pihak AS dan berasumsi bahwa AS akan menghentikan dukungannya terhadap Taiwan. Para pejabat Tiongkok akan belajar dari kemenangan Rusia, dan kemungkinan invasi Tiongkok terhadap Taiwan dapat meningkat.
Jika Ukraina takluk, Tiongkok akan melihatnya sebagai kelemahan di pihak AS dan berasumsi bahwa AS akan menghentikan dukungannya terhadap Taiwan. Para pejabat Tiongkok akan belajar dari kemenangan Rusia, dan kemungkinan invasi Tiongkok terhadap Taiwan dapat meningkat.

Menteri Luar Negeri Joseph Wu menyampaikan bahwa keamanan Taiwan berkaitan dengan situasi Ukraina. Apabila AS mengabaikan Ukraina, maka hal tersebut akan memperkuat ambisi Tiongkok untuk menyerang Taiwan.
 
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menlu Joseph Wu dalam wawancara dengan jurnalis The New York Times pada tanggal 28 Maret untuk artikel berjudul "Diplomat  Taiwan Mengatakan Bantuan AS kepada Ukraina Sangat Krusial untuk Menahan Tiongkok" dan telah dipublikasikan pada hari yang sama.
 
AS tidak boleh menghentikan bantuan kepada Ukraina karena dunia ini merupakan entitas yang saling terhubung. Jika Rusia berhasil menduduki lebih banyak wilayah Ukraina, hal itu akan dianggap sebagai kemenangan negara-negara otoriter, karena Rusia, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara merupakan blok yang saling terhubung.
 
Menlu Joseph Wu menjelaskan dukungan AS kepada negara-negara yang diserang oleh negara otoritarianisme seperti Ukraina sangatlah penting, dan penghentian pengiriman senjata oleh AS ke Ukraina akan membuat Tiongkok lebih agresif terhadap Taiwan dan memberikan dukungan kepada propaganda Beijing bahwa AS adalah mitra yang tidak dapat diandalkan.
 
Jika Ukraina takluk, Tiongkok akan melihatnya sebagai kelemahan di pihak AS dan berasumsi bahwa AS akan menghentikan dukungannya terhadap Taiwan. Para pejabat Tiongkok akan belajar dari kemenangan Rusia, dan kemungkinan invasi Tiongkok terhadap Taiwan dapat meningkat.
 
Tiongkok terus menyebarkan disinformasi untuk merusak persatuan negara-negara demokrasi, terlihat dari propaganda Beijing setelah pasukan AS menarik diri dari Afghanistan pada tahun 2021, serta komitmennya terhadap narasi Rusia tentang perang Ukraina, termasuk konsep bahwa ekspansi NATO telah memaksa Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina.
 
Menlu Joseph Wu mengatakan beberapa negara Eropa Tengah dan Timur yang berusaha membentuk kemitraan anti-otoritarianisme telah memperkuat hubungan mereka dengan Taiwan selama perang Rusia-Ukraina. Pentingnya dukungan AS terhadap Taiwan juga disuarakan oleh Wakil Presiden terpilih Hsiao Bi-khim pada tahun lalu.