Kembali ke konten utama
MOENV Taiwan Selenggarakan Lokakarya Internasional Pertukaran Teknologi Tanah dan Air Tanah Taiwan-AS 2024
2024-06-28
New Southbound Policy。Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai sektor, termasuk pelaku industri, pemerintah, dan akademisi, untuk memahami teknologi baru di bidang pemulihan tanah dan perkembangan strategi pengelolaan pencemaran global.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai sektor, termasuk pelaku industri, pemerintah, dan akademisi, untuk memahami teknologi baru di bidang pemulihan tanah dan perkembangan strategi pengelolaan pencemaran global.

Taiwan terus mengembangkan teknologi investigasi dan pemulihan pencemaran tanah dan air tanah, serta mengadopsi teknologi dari negara-negara maju di bidang lingkungan. Melalui penyempurnaan, perbaikan, dan lokalisasi, Taiwan terus mempertahankan posisi terdepan di kawasan Asia, serta berbagai pengalaman dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
 
Biro Pengelolaan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) mengundang tujuh pakar dari Amerika Serikat dan Australia melalui Perjanjian Kerja Sama Lingkungan Taiwan-AS untuk menghadiri "Lokakarya Internasional Pertukaran Teknologi Tanah dan Air Tanah Taiwan-AS 2024" yang diselenggarakan pada tanggal 27-28 Juni di National Cheng Kung University (NCKU), Tainan.
 
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai sektor, termasuk pelaku industri, pemerintah, dan akademisi, untuk memahami teknologi baru di bidang pemulihan tanah dan perkembangan strategi pengelolaan pencemaran global.
 
Menteri Lingkungan Hidup, Peng Chi-ming, dalam pidato pembukaan menyatakan bahwa tanah dan air tanah yang berkualitas adalah dasar untuk melindungi kesehatan manusia dan ekosistem, yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) seperti SDG2 (pengentasan kelaparan), SDG6 (air bersih dan sanitasi), dan SDG15 (ekosistem darat). Khususnya dalam menghadapi perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem, semua pihak harus mempertimbangkan metode dan alat yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, dan tangguh dalam merencanakan pemulihan.
 
Selain itu, kita juga perlu memikirkan bagaimana menangani tantangan yang ditimbulkan oleh jenis pencemaran baru, dan Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) saat ini telah mulai melakukan investigasi dan pengelolaan terhadap pencemaran tersebut. Lokakarya internasional ini menyediakan kesempatan yang sangat baik untuk berbagi dan bertukar pengalaman dalam pemulihan dan pengelolaan pencemaran baru, serta bersama-sama mencari solusi untuk memperbaiki lingkungan dan keberlanjutan bumi.
 
Wakil Asisten Administrator EPA Amerika Serikat, Jane Nishida, dalam pidatonya  mengatakan bahwa sejak tahun 1990-an, EPA AS telah bekerja sama secara erat dengan Kementerian Lingkungan Hidup Taiwan untuk memperkuat perlindungan lingkungan. Jane Nishida mengucapkan terima kasih kepada EPA AS, Kementerian Lingkungan Hidup Taiwan, dan Kelompok Kerja Pemulihan Pencemaran Tanah dan Air Tanah Asia-Pasifik (ReSAG) atas kerja sama yang mereka lakukan sehingga  kegiatan pertukaran tatap muka ini dapat terlaksana.
 
Jane Nishida menekankan bahwa pencemaran tanah dan air tanah menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan manusia, terutama bagi kelompok rentan, anak-anak, dan orang tua. Oleh karena itu, meningkatkan kapasitas pemulihan situs pencemaran adalah hal yang sangat penting. Ia berharap lokakarya ini dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan profesional untuk lebih melindungi lingkungan berkualitas di kawasan Asia-Pasifik.
 
Wakil Menteri Kementerian Lingkungan Hidup, Shen Chih-hsiu, menyatakan sangat senang melihat Taiwan dapat menyajikan teknologi lingkungan terbaru di platform internasional. Selain mencerminkan posisi terdepan Taiwan dalam teknologi investigasi dan pemulihan pencemaran lingkungan, ia juga berharap bahwa semangat "Taiwan Can Help" dapat menyebarkan teknologi ini ke kawasan Asia-Pasifik, membantu negara-negara di kawasan tersebut mencegah dan memperbaiki pencemaran tanah dan air tanah, serta mendorong kerja sama perlindungan lingkungan regional.