
Presiden Lai Ching-te menyampaikan pidato Hari Nasional di halaman Istana Kepresidenan, Kamis, 10 Oktober 2024. Presiden Lai berjanji untuk menjadikan Taiwan kekuatan yang lebih teguh bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional.
Pada upacara perayaan ulang tahun ke-113 ROC (Taiwan), PresidenLai menyampaikan bahwa ROC (Taiwan) dan Republik Rakyat Tiongkok (PRC) tidak saling tunduk satu sama lain. PRC tidak memiliki hak untuk mewakili 23 juta rakyat Taiwan, dan misinya sebagai presiden adalah mempertahankan komitmen untuk melawan aneksasi atau pelanggaran terhadap kedaulatan negara.
Untuk tujuan ini, Presiden Lai berjanji untuk melindungi masyarakat dan properti dengan menerapkan empat pilar rencana aksi perdamaian, serta mengembangkan ekonomi dan memperluas investasi dalam perawatan sosial. Ia menyebutkan tiga instansi pemerintah yang dibentuk di Istana Kepresidenan: Dewan Perubahan Iklim, Dewan Promosi Kesehatan, dan Dewan Ketahanan Pertahanan Masyarakat secara Menyeluruh, yang menangani tantangan seperti cuaca ekstrem dan mendorong transisi net-zero emission (NZE) pada tahun 2050.
Taiwan berkomitmen untuk memperkuat ketahanan dalam pertahanan nasional, ekonomi, pencegahan bencana, dan demokrasi.
Taiwan juga bertekad untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas lintas selat dan mencapai keamanan serta kemakmuran global. Presiden Lai menambahkan Taiwan bersedia bekerja sama dengan Tiongkok dalam menangani masalah-masalah global dan mengajak Beijing untuk menggunakan pengaruhnya guna mengakhiri konflik seperti invasi Rusia ke Ukraina dan turut memikul tanggung jawab internasional.
Presiden Lai juga menjelaskan cara-cara untuk mempromosikan perkembangan ekonomi negara, mencapai keseimbangan regional, dan memastikan kesejahteraan masyarakat lintas generasi. Pemerintah akan terus mengembangkan lima sektor industri terpercaya, mempercepat perbaikan keselamatan jaringan jalan nasional, serta melaksanakan langkah-langkah termasuk perawatan anak usia 0-6 tahun dan perawatan untuk lansia, sambil memerangi penipuan dan spekulasi properti.
Di alhir pidatonya Presiden Lai mengatakan bahwa rakyat Taiwan memiliki keyakinan yang sama, sehingga tekad mereka untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan melindungi cara hidup yang bebas dan demokratis tidak berubah. Semakin kuat komitmen rakyat Taiwan, semakin besar ketahanan demokrasi di seluruh dunia, dan berlaku juga sebaliknya.
Presiden Lai bersama Wakil Presiden Hsiao Bi-khim menerima ucapan selamat dari tamu-tamu dari seluruh dunia, termasuk Perdana Menteri Feleti Teo dari Tuvalu; Wakil Perdana Menteri dan Menteri Sumber Daya Alam, Perminyakan, dan Pertambangan Cordel Hyde dari Belize, serta anggota kongres dan parlemen dari Jepang, Inggris, dan AS; serta korps diplomatik dan perwakilan organisasi asing di Taiwan.