Kembali ke konten utama
Presiden Hilda Heine: Komunitas Internasional Tidak Mampu Menanggung Konsekuensi dari Mengesampingkan Taiwan
New Southbound Policy。 Taiwan kembali menegaskan komitmennya untuk menjalankan tanggung jawab sebagai bagian dari komunitas internasional untuk bekerja sama bersama negara-negara sahabat diplomatik dan mitra sehaluan yang memiliki visi serupa, demi memberikan kontribusi positif terhadap perubahan iklim dunia.  
Taiwan kembali menegaskan komitmennya untuk menjalankan tanggung jawab sebagai bagian dari komunitas internasional untuk bekerja sama bersama negara-negara sahabat diplomatik dan mitra sehaluan yang memiliki visi serupa, demi memberikan kontribusi positif terhadap perubahan iklim dunia.  

UNFCCC COP29 di Azerbaijan telah dimulai pada tanggal 11 November 2024. Presiden Republik Kepulauan Marshall, Hilda Heine; Perdana Menteri Tuvalu, Feleti Penitala Teo; dan Perdana Menteri Kerajaan Eswatini, Russell Mmiso Dlamini, masing-masing telah menyuarakan dukungan terhadap Taiwan pada sesi tingkat tinggi (High-Level Segment) yang berlangsung pada 11 dan 12 November.
 
Presiden Hilda Heine menegaskan bahwa komunitas internasional tidak akan mampu menanggung akibat dari mengesampingkan Taiwan. Sebagai negara yang sangat terdampak oleh krisis iklim, Taiwan telah mengembangkan berbagai solusi dan teknologi inovatif yang menjadikannya layak memiliki peran dalam forum ini.  
 
Perdana Menteri Feleti Penitala Teo menyatakan bahwa Tuvalu menjunjung tinggi prinsip PBB untuk "tidak meninggalkan siapa pun", dan oleh karena itu Tuvalu mendukung partisipasi Taiwan dalam proses terkait konferensi perubahan iklim, serta dalam PBB dan badan-badan khusus di dalamnya.  
 
Perdana Menteri Russell Mmiso Dlamini menegaskan bahwa tindakan yang bermakna juga menuntut agar tidak ada negara yang tertinggal. Ia menyerukan agar Taiwan dilibatkan dalam upaya bersama untuk menghadapi perubahan iklim, sehingga dapat memberikan kontribusi secara maksimal.  
 
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) mengucapkan terima kasih kepada para sahabat atas dukungan mereka dalam memperjuangkan partisipasi Taiwan dalam mekanisme pengelolaan lingkungan global. Taiwan kembali menegaskan komitmennya untuk menjalankan tanggung jawab sebagai bagian dari komunitas internasional untuk bekerja sama bersama negara-negara sahabat diplomatik dan mitra sehaluan yang memiliki visi serupa, demi memberikan kontribusi positif terhadap perubahan iklim dunia.  
 
Pusat Pemantauan COP29 Kementerian Lingkungan Hidup (MOEV) juga terus memonitor perkembangan terbaru dalam pertemuan tahun ini. Tanggal 12 November kemarin, Taiwan dan Kepulauan Marshall, mengadakan pertemuan sampingan (side meeting) bertajuk "Transisi Menuju Net-Zero dari Bahan Bakar Fosil: Penerapan Teknologi dan Kebijakan Fondasi Pasar". Pertemuan dengan Kepulauan Marshall tersebut diliput secara menyeluruh oleh media mitra resmi konferensi “International Institute for Sustainable Development” (IISD).  
 
Pada tanggal 13 November pukul 14.00, Pusat Pemantauan COP29 mengadakan sesi daring dengan mengundang insinyur senior Industrial Technology Research Institute (ITRI) untuk memaparkan pengalaman dalam menyelenggarakan pertemuan sampingan COP, serta memberikan informasi terkini dari lokasi penyelenggaraan konferensi.
 
Di samping itu, Pusat Pemantauan COP29 juga melaporkan hasil World Leaders Climate Action Summit yang dilaksanakan pada tanggal 12 November, termasuk pembahasan perwakilan negara-negara mengenai implementasi Pasal 6 Perjanjian Paris, untuk menjadi referensi bagi media dalam negeri.