Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) melalui Pusat Strategi COP29 pada tanggal 14 November 2024 menyampaikan perkembangan terbaru dari pertemuan UNFCCC COP29, termasuk pidato penting di World Leaders Climate Action Summit; komitmen internasional terhadap target NDC (Nationally Determined Contributions) 2035; dan progres kegiatan NDC 3.0 yang berlangsung dalam rangkaian COP29.
Pusat Strategi COP29 juga memantau laporan terbaru "Anggaran Karbon Global (GCB) 2024" dari University of Exeter, Inggris. Laporan ini menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca global akibat pembakaran bahan bakar fosil diperkirakan masih meningkat sebesar 0,8% pada tahun 2024, menandakan bahwa emisi global belum mencapai puncaknya.
Namun, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Taiwan menunjukkan tren positif, dengan penurunan konsumsi batu bara dan minyak bumi, serta peningkatan energi angin dan surya. Pada tahun 2023, emisi gas rumah kaca dari penggunaan bahan bakar fosil di Taiwan turun 4,6% dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan keberhasilan transisi yang dilakukan Taiwan menuju energi rendah karbon.
Menteri Lingkungan Hidup, Peng Chi-ming, menyatakan bahwa COP29 berpotensi mendorong pembentukan pasar karbon internasional. Pihaknya telah berdiskusi dengan Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) mengenai pembentukan tim kerja sama hak karbon internasional. Tim kerja ini bertujuan membantu negara-negara mitra mengembangkan energi hijau, memperjuangkan hak karbon bagi Taiwan, serta menciptakan lebih banyak peluang kerja sama internasional.
Pada hari yang sama, Pusat Strategi COP29 mengadakan diskusi online yang dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup Peng Chi-ming, Wali Kota Kaohsiung Chen Chi-mai, serta Profesor Fan Chien-te dari Institut Hukum Teknologi National Tsing Hua University, yang turut hadir dalam COP29 di Azerbaijan.
Profesor Fan Chien-te menyampaikan bahwa salah satu pencapaian penting COP29 adalah kemungkinan diloloskannya Pasal 6.4 dari Perjanjian Paris. Rincian pasal tersebut akan diselesaikan pada pertengahan pertama dan diuji coba pada pertengahan kedua tahun depan. Hal ini memberikan peluang bagi Taiwan untuk menarik dana dari sektor swasta ke pasar karbon global.
Wali Kota Kaohsiung Chen Chi-mai menjelaskan bahwa "Rencana Strategis Karbon" yang diterapkan Pemerintah Kota Kaohsiung saat ini bertujuan untuk menggunakan dana awal dari sektor publik demi mendorong investasi dari sektor swasta, sehingga dapat mempercepat upaya pengurangan karbon secara sukarela.
Upaya menuju netralitas karbon di Kaohsiung memerlukan pengurangan karbon secara sukarela, pemanfaatan penyerapan karbon, dan perolehan energi hijau. Chen Chi-mai berharap lebih banyak kerja sama internasional dan investasi asing dapat memberikan kesempatan bagi Kaohsiung dan Taiwan untuk berpartisipasi lebih luas dalam partisipasi internasional.
Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) juga menyampaikan bahwa pada bulan Februari hingga Maret tahun ini, MOENV bekerja sama dengan NASA melalui dua pesawat penelitian DC-8 dan GIII, dengan melibatkan para ahli lokal dan internasional, untuk melakukan eksperimen kualitas udara 3D di kawasan Kaohsiung-Pingtung.
Penelitian ini menganalisis kondisi meteorologi dan pola sirkulasi atmosfer yang memengaruhi polusi udara di ketinggian 200-800 meter, serta memantau perubahan partikel halus (PM2.5), ozon (O3), dan senyawa kimia berpotensi tinggi.
Selain itu, untuk pertama kalinya, penelitian ini menunjukkan konsentrasi PFAS di Kaohsiung dan Pingtung sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata laporan internasional. Sistem sensor kualitas udara multi-komponen yang dikembangkan secara lokal juga diuji coba dalam eksperimen ini.
Data dari sistem tersebut menunjukkan hasil yang sebanding dengan pengukuran NASA, sehingga berpotensi menjadi alat penting untuk menganalisis perubahan vertikal polusi udara. Teknologi ini kini telah siap untuk dikomersialkan dan dapat digunakan secara luas untuk memantau sumber dan penyebab polusi udara.